Melihat Semangat Anak Muslim Papua Belajar, 1 Kelas Untuk 2 Rombel

“Kami tetap dengan protokol kesehatan, tetapi anak-anak ini semakin lama tidak menggunakan masker ke sekolah. Kami berpikir juga kan disini homogen, belum ada yang terkonfirmasi positif jadi aman untuk tatap muka. Karena dengan tatap muka ini sangat efektif ketimbang Luring. Karena selama luring otomatis siswa belajar sendiri dirumah,” imbuh Rus.

Ia berharap dengan proses pembelajaran tatap muka tersebut, sisa-siswinya dapat mengejar ketertinggalan saat pembelajaran dilakukan selama luring. Dan pandemi lekas berakhir agar jam pembelajaran dapat normal seperti sebelumnya.

____ ____ ____ ____

Selain itu, Ia berharap agar ada perhatian dari semua pihak, pemerintah, swasta, BUMN, kementerian dan pihak peduli lainnya untuk membantu saraba dan prasarana ruang belajar sekolah tersebut

Siti, siswi kelas 2 SD itu tersenyum saat Saya bertanya bagaimana rasanya dapat bersekolah lagi. Ia mengatakan sangat senang karena bisa berjumpa Ibu gurunya. Bisa belajar, berjumpa kawan, bermain dan bisa jajan di kios depan sekolah mereka.

“Kalau dirumah, Sa (Saya) bosan. Tiap hari Mama marah saja atau kalau tidak Mama ajak gali karang. Tidak ada belajar. Tidak ada bermain,” sebut Siti.

Ia dan ke 117 teman lainnya di SD tersebut berharap agar sekolah terus berjalan dan mereka bisa belajar agar dapat meraih cita-cita mereka.

Apalagi Siti yang masih duduk di kelas 2 SD belum lancar membaca dan menulis.

“Sa mau jadi guru, biar bisa mengajar Sa pu adik-adik,” harap Siti. (Oke)

Komentar