Melihat Semangat Anak Muslim Papua Belajar, 1 Kelas Untuk 2 Rombel

SORONG, – Matahari baru saja mengeluarkan sinar keemasannya, disaat kedua siswi yang satu berseragam pramuka lengkap dan satunya berpakaian pramuka dengan bawahan rok merah bercengkrama di bawah tiang bendera yang terletak ditengah halaman Sekolah.

Dibelakang tiang bendera ada sebuah papan putih bertuliskan SD Al Maarif 1 disebelah kanan gedung sekolah berdinding kayu ada lahan rawa kosong yang baru ditanamani bibit Mangrove. Terlihat plang papan hijau bertuliskan dan berlogo kementerian lingkungan hidup. Di sebelah kiri, siswa-siswi yang usianya lebih tua dari kedua siswi tadi bermain tali tengah.

Ketika jarum jam menunjukan pukul 08.00 WIT, satu per satu mereka masuk kedalam satu ruang kelas. Dipandu beberapa guru kelas, mereka mulai memanjatkan doa Al Fatihah dilanjutkan shalawat. Sekitar 15 menit kemudian, mereka membubarkan diri dan masuk ke dalam ruang kelas masing-masing.

Kepala SD Al Maarif 1, Rusmiati yang dijumpai Sabtu (6/3/21) menceritakan asal muasal satu-satunya sekolah di Kampung Maibo Klalin Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Bertujuan memajukan pendidikan, Yayasan Al Maarif milik Nahdatul Ulama (NU) membuka SD Al Maarif 1 beberapa tahun lalu, saat kampung Maibo dimekarkan dan menjadi kampung pengungsian gusuran Bandara DEO Sorong.

Komentar