SORONG, PBD, – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nunung Nuryartono angkat bicara soal 39.258 Kepala Keluarga di Provinsi Papua Barat Daya masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
“Sudah turun, namun harus dipercepat lagi sesuai dengan Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, dan target secara Nasional kemiskinan ekstrim harus nol persen,” tegas Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono di Kota Sorong, Kamis (14/3/24).
Dikatakannya bahwa, dengan pelaksanaan forum konsolidasi daerah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024 di Papua Barat Daya dan Papua Barat merupakan kegiatan lanjutan tingkat Nasional, sehingga dapat membangun sinergitas dan satu arah pemahaman terutama dalam target sasaran kemiskinan ekstrem di dua provinsi itu dapat turun secara signifikan.
Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa, terdapat berbagai program yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam upaya menurunkan kemiskinan ekstrem yang dipastikan ketepatan sasaran sesuai dengan data yang sudah disampaikan.
“Kemiskinan ekstrem di Papua Barat dan Papua Barat Daya sudah dibawah 10 persen dengan variasi kota dan kabupatennya, yang mana sebelumnya cukup tinggi. Namun kami ingin upaya yang lebih cepat lagi, kecepatan akselerasinya sinergi program pusat dengan provinsi, kabupaten dan kota agar bisa mencapai nol persen,” tandasnya.
Dirinya berkeyakinan, di Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Papua Barat dapat mencapai penurunan angka kemiskinan ekstrem pada satu persen.
Pada kesempatan yang sama, diakuinya di Papua Barat Daya terdapat daerah yang memiliki tingkatan kemiskinan ekstrem masih tinggi, yakni berada di wilayah Kabupaten Maybrat.
“Kami tahu karena memang di sana (Maybrat) letak geografisnya juga kurang mendukung untuk menjangkau saudara-saudara disana, namun nantinya akan jadi komitmen bersama agar bisa atasi,” ungkapnya. (Jharu)
Komentar