SORONG, PBD – Sebanyak 39.258 Kepala Keluarga di Provinsi Papua Barat Daya masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan (Ekbang) Papua Barat Daya, George Yarangga saat pelaksanaan forum konsolidasi daerah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024, bertempat di Hotel Aston Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (14/3/24).
Lebih lanjut, dipaparkannya bahwa, kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya per bulan Maret mencapai 39.258 kepala keluarga dan tersebar di enam Kabupaten/Kota se-Papua Barat Daya dengan persentase menembus 6,41 persen.
“Kemiskinan ekstrem di Papua Barat Daya per bulan Maret mencapai 39.258 kepala keluarga, dengan persentase menembus 6,41 persen,” paparnya.
Diterangkannya bahwa, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya telah melakukan berbagai upaya dalam hal penanganan kemiskinan ekstrem yang terjadi dengan sejumlah program yang dicanangkan Pj Gubernur Papua Barat Daya.
“Program-program yang dicanangkan oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya seperti program perlindungan hari tua (Paitua), hingga peningkatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat kelanjutan. Ada pula pelatihan homestay dan pemandu wisata terkait, serta pengembangan kapasitas pelaku ekonomi kreatif untuk pelatihan pemasaran digital, serta pelaksanaan layanan pendidikan tambahan yang diprioritaskan bagi orang Papua,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Mantan Pj Walikota Sorong itu berharap, forum konsolidasi daerah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024 dapat menghasilkan langkah strategis yang nyata dalam penanganan kemiskinan ekstrem di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
“Tentunya penanganan kemiskinan ekstrem ini tidak hanya menjadi wacana semata saja, namun harus menjadi kerja bersama,” tandasnya. (Jharu)
Komentar