SORONG, – Menggunakan sepeda motor, Hendrik nampak tergesa-gesa mendatangi SPBU Jalan Baru, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (12/8/21). Ia harus mengantri di jalur Pertalite yang mengular. Padahal Ia harus bergegas pergi mengajar di salah satu kampus di wilayah Sorong.
Desas desus dikalangan masyarakat, bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dikurangi oleh Pertamina, agar masyarakat beralih ke Pertamina Dex. Menjawab kabar burung tersebut, Sales Branch Manager Rayon 1 PT Pertamina Sorong, I Made Mega Adi Sanjaya yang dikonfirmasi terkait antrian di jalur pertalite, mengatakan bahwa isu tersebut hanyalah isapan jempol semata.
Dalam keterangannya Ia menegaskan bahwa produk Pertalite di SPBU tidak mengalami kekosongan atau kelangkaan. Ia beralasan dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai dilonggarkan di masa pandemi Covid-19, pergerakan masyarakat cenderung meningkat. Apalagi didukung kondisi cuaca yang sebelumnya musim penghujan ke musim panas sehingga mobilitas dan volume kendaraan warga yang meningkat.
Ia mengungkapkan bahwa stok pertalite dari Depot Pertamina setiap harinya normal dan Pertamina melakukan penyaluran BBM ke SPBU di pagi hari untuk mengurai kemacetan pada saat jam masyarakat pergi ke kantor. Konsumsi perhari untuk produk pertalite di kota Sorong berkisar di angka 35 % sd 40 % perhari.
“Tingkat konsumsi masyarakat kepada Pertalite yang meningkat sehingga antrian panjang dan cepat habis disetiap SPBU. Tapi untuk suplai, masih normal dari Pertamina ke SPBU,” terang Made.
Mengantisipasi permintaan yang cukup tinggi terhadap BBM jenis Pertalite di SPBU, Pertamina menyiapkan produk unggulan lainnya yaitu Pertamax. Keunggulannya selain ramah lingkungan, Pertamax terbukti lebih irit dibandingkan Pertalite atau premium.
“Selain ramah lingkungan, bisa lebih hemat 300 Rupiah tiap liter jika menggunakan aplikasi my pertamina,” ujarnya.
Ia pun mengajak warga masyarakat untuk mulai beralih menggunakan aplikasi My Pertamina saat transaksi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. Selain mendapatkan banyak promo dan hadiah menarik bagi konsumen, My Pertamina juga mendukung program pemulihan ekonomi melalui transaksi digital.
Kembali ke Hendrik, karena harus bergegas ke Kampus, Ia pun teringat pernah membaca berita terkait aplikasi My Pertamina. Kebetulan Dia sebelumnya sudah memiliki aplikasi Link Aja di HP Android miliknya. Aplikasi link aja diinstal olehnya karena memudahkan untuk pengisian ulang pulsa dan transaksi digital lainnya, seperti membayar internet, listrik dan berbelanja.
Ia pun mendorong kendaraannya ke luar jalur, berbekal paket data di HP Android miliknya, Ia pun segera mendownload aplikasi My Pertamina. Tak sampai 5 menit, dengan verifikasi no hp dan PIN, aplikasi tersebut langsung dapat dipergunakan.
Meski harga pertamina dex lebih mahal dibandingkan Pertalite, Hendrik mengaku memilih mengeluarkan uang lebih dari pada mengingkari janji karena terlambat mengajar di hari pertama pertemuan tatap muka dengan sejumlah mahasiswanya, setelah sekian lama harus kuliah daring.
“Pakai My Pertamina ini, kalau Kita terburu-buru tidak Bawa uang bisa pakai HP. Karena HP tidak mungkin lupa. Tinggal scan di alat yang ada di SPBU, kita bayar pakai saldo yang ada di HP. Lebih mudah aman, apalagi dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” terang Hendrik.
Ia pun berniat akan mulai membiasakan diri untuk bertransaksi mengunakan aplikasi My Pertamina. Selain mudah, aman, juga bisa mendukung program pemerintah dalam mengurangi resiko penularan Covid -19 dari Pertukaran Uang di masyarakat.
Ia pun mengajak Keluarga dan warga lainnya untuk beralih menggunakan aplikas My pertamina karena memiliki banyak manfaat dan hadiah menarik yang bisa ditukarkan sesuai poin yang dimiliki.
Terkait aplikasi My Pertamina, Sales Branch Manager Rayon 1 PT Pertamina Sorong, I Made Mega Adi Sanjaya mengatakan selain ada promo menarik, potongan harga juga terdapat hadiah menarik bagi pelanggan Pertamina yang menggunakan aplikasi tersebut. Tidak hanya membeli BBM, aplikasi My pertamina juga bisa dipergunakan untuk membeli gas Elpiji, Oli dan produk lain dari Pertamina.
“Syaratnya cukup mudah, yaitu harus koneksi dengan aplikasi Link Aja, ada saldo dan bisa lakukan pindai QR di setiap SPBU,” imbuh Made.
Ditambahkan olehnya, bahwa saat ini pengguna aplikasi My Pertamina di wilayah Sorong semakin meningkat ada ratusan pengguna yang telah bertransaksi melalui aplikasi My Pertamina. Ia optimis bahwa dengan semakin majunya tekhnologi dan informasi, akan semakin meningkatkan pengguna aplikasi My Pertamina. Hal ini juga seiring dengan sosialisasi penggunaan digital banking.
Saat ditanya mengenai kesiapan petugas jaga SPBU mengenai metode pembayaran elektronik tersebut, Ia menambahkan rutin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada setiap petugas SPBU.
“Jangan khawatir saat bertransaksi dengan aplikai My Pertamina karena petugas SPBU sudah kami latih. Konsumen tinggal mencocokan barcode QR di HP dengan alat yang disediakan di SPBU,” imbuhnya. (Oke)
Komentar