RAJA AMPAT, PBD – Pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Perikanan melaunching proyek Inovasi Ditatap Lirikan atau Digitalisasi Pendataan Produk Olahan Hasil Perikanan di Kabupaten Raja Ampat.
Proyek Inovasi itu dilaunching oleh Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia, Dr. Maurits Rumfaker, bertempat di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (19/9/2023).
Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Daya Saing Hasil Perikanan, Dinas Perikanan Raja Ampat, Zulbaidah Kellibay,S.Pi mengatakan, inovasi ditatap lirikan ini guna memudahkan kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Raja Ampat.
Ia menjelaskan, variabel dalam proyek inovasi ditatap lirikan terdapat nama penginput, bahan bahan dasar, kuantitas, produksi dan beberapa komponen lainnya.
“Disitulah semua termasuk dalam pusat data informasi Kementrian Kelautan dan Perikanan, ” terang Zulbaidah Kellibay kepada wartawan.
Disinggung soal proyek perubahan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang selama ini tidak berjalan, Ia menyebutkan dengan menggunakan aplikasi tersebut lebih menghemat biaya.
“Tadinya kami harus pergi ke Kampung-kampung untuk pengambilan data, keluarkan biaya BBM yang tinggi, dengan menggunakan aplikasi ini hanya keluarkan biaya 75.000 dalam satu bulan, ” ujarnya sembari menambahkan, dengan biaya 75.000 itu lebih menghemat anggaran, dan juga data dapat diterima secara efektif, efisien dan akurat.
Diketahui, aplikasi tersebut berbasis website yang di dalamnya terdapat daftar pertanyaan yang dimodifikasi form kuisioner produksi halaman satu data Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan itu dihadiri Asisten III Setda Raja Ampat, Ferdinand Rumsowek, M.Kes, Plt. Kepala Dinas Perikanan Raja Ampat, Dr.Yoseph Mirino, sejumlah pejabat dan ASN di Lingkungan Pemda Raja Ampat. (Kevin)
Komentar