Daging Babi Terinfeksi Flu Afrika Rencana Digunakan untuk Acara Kedukaan

SORONG, PBD – Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong telah melaksanakan tindakan pemusnahan terhadap media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di halaman kantor Karantina kompleks Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (12/9/23).

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong, I Wayan Kartanegara usai pemusnahan mengatakan bahwa ada 4 coolbox yang dibawa pelaku berinisial DW dari Manado ke Sorong. Dimana alasan sementara, DW membawa puluhan daging Babi tersebut untuk konsumsi pada acara kedukaan di Sorong.

Dimana dari 4 coolbox, 2 coolbox dengan berat total 51 Kg diketahui terinfeksi African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika. Sedangkan 2 coolbox lainnya masih dalam tahap penelitian apakah terinfeksi virus atau lainnya.

“Dari hasil wawancara dengan pelaku, keterangan sementara daging Babi itu untuk acara kedukaan di keluarga yang berada di Sorong. Tapi Kami akan mencari alasan kepastiannya apakah ini untuk diperdagangkan atau hal lainnya,” ujar Wayan.

Ia mengatakan bahwa Kota Sorong masih Zona hijau dari penyebaran virus Flu Babi, sehingga jika sampai daging tersebut lolos bisa membuat wilayah Sorong berada dalam zona merah.

Terlihat pemusnahan daging Babi terinfeksi ASF dilakukan dengan perlakuan khusus oleh petugas yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Kapolsek Bandara DEO Sorong, Iptu Taufik mengungkapkan bahwa pihaknya membantu Karantina Pertanian dalam mengamankan penyelundupan daging Babi di Bandara DEO pada Sabtu (2/9) saat barang yang dicurigai masuk di tempat pengambilan bagasi.

Iapun mengimbau kepada pengguna lalu lintas transportasi udara untuk mematuhi aturan yang berlaku di setiap bandar udara, khususnya terkait perijinan.

Terlihat dalam kegiatan pemusnahan Kapolsek Bandara DEO, Kapolsek Pelabuhan laut, perwakilan, pemerintah daerah, kejaksaan negeri dan TNI. (Oke)

Komentar

News Feed