SORONG, – Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong memusnahkan media pembawa OPTK Impor yangt tidak dilengkapi dengan Pytosanitari Certificate (PC) dari negara asal, dan merupakan media pembawa yang masuk melalui kiriman paket pos dari luar negeri dan merupakan hasil penahanan yang dilakukan oleh petugas Karantina Pertanian wilayah kerja Kantor Pos Sorong yang bekerjasama dengan Kantor Pos serta Bea Cukai. Pemusnahan tersebut dilakukan di kantor Karantina Pertanian Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (30/12/20).
Kepala Kantor Karantina Pertanian, I Wayan Kertanegara, mengatakan dalam rangka penyelamatan sumber daya alam hayati yang ada di Papua Barat, pemusnahan ini dilakukan karena awalnya ada penahanan terhadap benih atau bibit dari bunga, sayur mayur, dan juga terhadap kacang-kacangan.
“Kami melakukan penahanan karena media pembawa atau komoditi ini tidak dilengkapi dengan Pytosanitari Certificate dari negara asal, yakni Malaysia, Salomon, China serta New Zealand. Pengguna jasa dari keempat negara ini tidak membawa dukungan yang menyertai benih-benih yang dimasukkan ke Indonesia khususnya di Sorong,” terang Wayan.
Ia juga menambahkan media pembawa ini jumlahnya sedikit yakni untuk bibit Philodendron merupakan media pembawa OPTK berasal dari kepulauan Solomon jumlah atau volume dari benih ini adalah 0.005 Kg yang tidak mempunyai PC dan SIP Metan. Benih sayur jumlahnya 0.01 Kg dan benih mawar jumlahnya 0.01 Kg yang berasal dari Malaysia, benih Aglaonema jumlahnya 0.01 Kg dari Kepulauan Salomon, dan benih tanaman hias 0.01 serta kacang Pistachio dari New Zealand jumlahnya 3 Kg.
“Pertanian akan maju mana kala lahannya bagus, bibitnya yang bebas dari penyakit, inilah salah satu tugas kami adalah menjaga kesehatan benih ini,” imbuhnya.
Tata cara pemusnaan media pembawa OPTK adalah dibakar di Incinerator selain dihadiri perwakilan bea cukai, kantor pos juga dihadiri perwakilan TNI dan Polri. (Fatrab)
Komentar