SORONG, – Sayur menjadi salah satu bahan pangan utama bagi masyarakat, oleh karena itu harga sayur yang meningkat bisa menyebabkan masalah yang serius dilingkungan masyarakat dan menjadi salah satu komoditi unggulan penyumbang inflasi versi BPS Kota Sorong untuk bulan Juni 2021.
Sejumlah Ibu Rumah Tangga pun mengeluhkan naiknya harga Sayur mayur di pasaran. Dimana Sayur mayur seperti Bayam yang dulunya seikat dengan jumlah banyak bisa Rp5.000 kini harus naik dua kali lipat. Sejumlah pedagang pun menyiasati jualan sayur dengan membagi dua sayuran tersebut. Bukan hanya bayam, kangkung, kacang panjang, labu, terong dan sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga dua sampai empat kali lipat dari harga normal.
Seorang petani sayur, Sukadar, berjalan perlahan menuju ladang sayurnya seluas 2.500 meter persegi yang berada di wilayah kabupaten Sorong, Papua Barat, JumatĀ (2/7/21).
Diumur yang sudah tak lagi muda, Ia tetap konsisten melakoni pekerjaannya selama 30 tahun lebih.
Sayur yang ditanam di ladangnya antara lain adalah bayam, kangkung, sawi, rica, dan masih banyak lagi. Akan tetapi karena cuaca hujan yang terus menerus belakangan ini, akhirnya Ia memutuskan hanya menanam sayur bayam dan kangkung dengan alasan karena waktu panen yang cepat dan juga tahan di guyur hujan.
Alasan sayur mayur sekarang mahal dipasaran, menurut Sukadar yaitu karna sulitnya perawatan sayur dari segala hama maupun perubahan cuaca yang dominan hujan. Sehingga banyak sayur yang berakhir gagal panen karena tak jarang terendam air maupun diserbu hama tanaman.
Selama menjadi petani, Sukadar tidak menemukan perbedaan yang mencolok selama maupun sebelum pandemi, kecuali hanya harga sayur mayur yang naik turun sesuai harga pasar.
“Selama sayur masih dalam proses tumbuh, rajinlah saat merawatnya, periksa selalu jika ada hama tetapi juga harus siap untuk kondisi apapun termasuk cuaca,” ujar Sukadar.
Untuk prospek kedepannya yang beliau inginkan hanyalah agar bisa menikmati hasil panen sendiri bersama keluarga kecilnya dan diberi kesehatan oleh Tuhan Tang Maha Esa khusunya di masa pandemi ini.
“Sing penting sehat semuanya, apalagi masa pandemi COVID seperti saat ini. Kalau sehat bisa mencari rejeki,” harapnya. (Nangjul)
Komentar