SORONG, PBD- Pemrov Papua Barat Daya terus melakukan berbagai upaya guna menurunkan angka kemiskinan ektrem di Papua Barat Daya, sekaligus mendorong Pemerintah Pusat agar dapat mencapai target ditahun depan.
Terkait hal itulah Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, melaksanakan Sosialisasi Pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di salah satu Hotel Kota Sorong, Selasa (19/9/23).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya, Beatriks Msiren, melalui Staffnya Fenty Henry Tallane, menuturkan para pendamping TKSK adalah ujung tombak dalam menurunkan kemiskinan ekstrim.
“Kami sangat harap kepada 160 TKSP perwakilan masing-masing distrik yang ada di Papua Barat Daya dapat membantu kami untuk Pemerintah menurunkan kemiskinan ekstrem,”ucap Fenty Henry Tallane.
Bebernya, angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Papua Barat Daya belum ditemukan di 5 kabupaten hanya saja baru ditemukan di Kota Sorong melalui verifikasi faktual dan terdata sebanyak 8000 lebih KK dengan 42.000 jumlah jiwa.
Sementara itu, Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Pada Kemenko PMK, Katiman, mengatakan Pemerintah pusat inginkan ditahun depan angka kemiskinan ekstrem secara nasional sebesar 1,12 persen dapat turun.
“Cara atasi penurunan angka kemiskinan bisa melalui pendataan satu persatu baik dari data OPD dan dinas, kemudian semua program harus mendukung supaya mengarah ke satu arah saja,” tegasnya.
Katiman bilang, semau data perlu diupdate sebab ada orang yang sudah meninggal dan juga mereka yang telah pindah domisili namun namanya masih terdata.
“Maka itu dengan kehadiran para pendamping TKSK sekiranya mereka dapat memastikan dengan betul data-data yang diperoleh, kemudian akan dicocokkan dengan data yang sudah ada agar semua program bisa berjalan tepat sasaran,” ungkapnya.
Tambahnya, semua data telah dilakukan verifikasi selanjutnya akan dilakukan pengecekan sekaligus penyesuaian oleh Pemerintah Pusat yang dipastikan sebelum akhir tahun sudah menerima semua data dari Pemprov melalui para pendamping TKSK.
Sosialisasi diikuti oleh 89 orang yang merupakan TKSK perwakilan kota/kabupaten, dan beberapa perwakilan ASN dari dinas-dinas yang terkait didalamnya. (Mewa)
Komentar