MANOKWARI, PAPUA BARAT – Pagi itu, Senin (10/11/2025), suasana di kawasan Reremi Puncak tampak tenang seperti biasa. Tak ada yang menyangka, dibalik tembok sebuah rumah sederhana milik keluarga pegawai pajak, tengah terjadi peristiwa mengerikan yang akan mengguncang hati warga Manokwari.
Korban, AGT (38), seorang ibu rumah tangga yang dikenal ramah dan baru beberapa bulan pindah di lingkungan itu, menjadi korban kebrutalan seorang buruh bangunan berinisial YH (29). Ironisnya, pelaku yang pernah bekerja merenovasi dapur rumah korban itu tega menghabisi nyawa sang ibu dua anak hanya karena terlilit utang judi online.
Bermula pada Sabtu (8/11/2025), YH menerima upah kerja sebesar Rp 3,3 juta dari majikannya. Bukannya disimpan untuk kebutuhan hidup, uang itu justru dihabiskan dalam waktu singkat di permainan judi online (slot).
Kalah dan kehilangan semua uangnya, YH diliputi rasa panik. Ia mulai memikirkan cara untuk mengganti uang hasil kerja yang sudah lenyap. Pikiran gelap itu akhirnya menuntunnya pada rencana kejahatan yaitu merampok rumah korban yang dulu pernah mempercayainya bekerja.
Pada Senin pagi, YH datang ke rumah AGT dengan alasan hendak memeriksa keramik dapur yang disebutnya rusak. Karena sudah mengenalnya, korban mengizinkan YH masuk tanpa curiga.
Namun, dibalik sikap sopan itu tersimpan niat jahat. Di ruang belakang, pelaku meminta uang Rp 1 juta sambil menodongkan pisau. Korban menolak. Ia melawan, berteriak meminta tolong hingga membuat pelaku panik.
Dalam kepanikan itulah, YH menikam korban tiga kali di bagian dada, memukul, dan menutup mulut korban hingga tak lagi bergerak. Ia meninggalkan tubuh korban tergeletak di lantai, di tengah rumah yang selama ini menyambutnya dengan kepercayaan.
Alih-alih menyerahkan diri, pelaku justru berusaha menghapus jejak kejahatannya. Ia kembali ke lokasi dengan membawa kain hitam dan karung oranye, lalu membungkus tubuh korban yang dibagi menjadi 3 bagian dan memasukkannya ke dalam kontainer plastik berwarna pink milik korban sendiri.
Dengan dingin, YH menggunakan ponsel korban untuk memesan mobil angkut barang, membawa jasad itu ke rumah kosong di belakang Karaoke Melodika, dan membuangnya ke dalam septik tank sebelum mengecor bagian atasnya.
Tak berhenti di situ, pelaku juga membakar kontainer plastik agar tak meninggalkan bukti. Semua dilakukan dengan perhitungan hingga akhirnya kecurigaan warga dan keluarga membawa kasus ini ke tangan polisi.
Dua hari kemudian, pada Selasa (11/11/25), tim gabungan Polresta Manokwari bersama Polda Papua Barat menemukan tubuh korban setelah pelaku ditangkap di wilayah Inggramui.
Ketika septik tank di rumah kosong itu dibongkar, jasad AGT ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya terlipat dan sebagian terpisah. Tangis keluarga dan warga pecah di lokasi kejadian. Tak sedikit yang sulit percaya bahwa tragedi sekejam itu bisa terjadi di lingkungan mereka sendiri.
Kasus ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi alarm keras bagi masyarakat Papua Barat tentang bahaya kecanduan judi online.
Dari cerita tetangga, AGT dikenal sebagai sosok penyayang dan aktif dalam kegiatan sosial. Kini, rumah tempat ia tinggal berubah menjadi saksi bisu betapa ketergantungan pada permainan haram itu dapat menghancurkan tidak hanya satu, tapi dua kehidupan sekaligus korban dan pelaku.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol Ongky Isgunawan, menegaskan bahwa pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Namun di luar proses hukum, masyarakat berharap tragedi ini bisa menjadi pelajaran pahit bahwa judi online bukan sekadar permainan, melainkan jerat yang bisa mengubah manusia menjadi pembunuh. (Rolly)













Komentar