Bencana Menjadi Berkah, Sumber Energi Ramah Lingkungan Dari Jalur Cincin Api

SORONG, – 18 orang jurnalis dari Papua dan Maluku pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina teritorial Papua Maluku tahun 2022, berkesempatan mengunjungi langsung perusahaan milik Pertamina Geothermal Energy di Lahendong, Kecamatan Tomohon, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/23).

Menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer dari Kota Manado, melewati jalanan berliku, bus pariwisata bermuatan belasan jurnalis dan staf Pertamina menembus perjalanan Manado – Tomohon sekitar 1 jam lebih.

PENGUMUMAN BERITA KEHILANGAN

Setibanya di Kota Tomohon, belasan jurnalis tiba di kantor PT Pertamina Geothermal Energy dan langsung menuju ruang rapat PGE Lahendong. Disambut oleh Pjs GM PGE Lahendong, Fairuz Nur dan sejumlah staf lainnya itu mengucapkan selamat datang kepada jurnalis asal Papua dan Maluku serta PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang telah mendatangi pusat Geothermal energy di wilayah Sulawesi tersebut.

Dikatakan oleh Fairuz bahwa Geothermal Energy adalah salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari energi panas bumi, khususnya di kawasan ring of fire atau cincin api. Ring of Fire adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudera pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.550 km.

Meski gempa bumi dan gunung merapi menjadi salah satu bencana yang cukup ditakuti masyarakat, namun buktinya dibalik bencana ada keberkahan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan, melalui energi panas bumi di jalur cincin api tersebut, dapat menjadi salah satu sumber energi yang terbarukan, minim resiko dan ramah bagi lingkungan, jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.

Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung lainnya.

Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di Indonesia. Diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Cadangan energi panas bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia dimana ada permintaan energi yang paling tinggi yaitu di wilayah Sumatra, Jawa dan Bali. Sedangkan wilayah timur ada Sulawesi Utara, provinsi yang paling maju dalam penggunaan geothermal untuk energi listrik, sekitar 40% dari pasokan listriknya didapat dari energi geothermal.

PGE Lahendong sendiri dimulai sejak tahun 2001. Dimulai mengoperasioanalkan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) dan sampai pada tahun 2023 telah memiliki 6 PLTP dengan total kapasitas 120 Mega Watt (MW) dengan luasan wilayah kerja 106,800 hektar meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan 2 Kota yaitu Kota Manado dan Kota Tomohon.

“Keistimewaan dari PLTP ini adalah energinya tidak bisa di ekspor, misalnya disini untuk dialirkan ke Maluku atau Papua belum bisa ya. Jadi sifatnya masih di wilayah produksi PLTP. Saat ini, kami (PGE Lahendong) telah melakukan kontrak kerjasama dengan PLN untuk melistriki wilayah Sulawesi bagian utara selama 30 tahun kedepan. Sehingga kelistrikan di wilayah Sulawesi bagian utara, sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi,” ujar Fairuz.

Ditambahkan oleh Fairuz bahwa potensi Indonesia menjadi sumber energi Geothermal adalah kedua di Dunia dengan kapasitas saat ini 2.282 MW dan potensi bisa sampai kapasitas 23,9 Giga Watt (GW).

Selain limbah produksi yang sangat minim terhadap pencemaran lingkunga, PGE Lahendong pun tidak melupakan warga sekitar melalui program tanggung jawab sosial. Ada sejumlah program yang telah dilakukan, diataranya Bumdes ternak babi, Menjahit dan kerajinan lokal dari olahan tempurung dan pelepah kelapa oleh masyarakat setempat menjadi barang berekonomi kreatif. Apalagi pada saat pandemi COVID-19 lalu, sejumlah kelompok binaan PGE ini lebih kreatif dengan menciptakan sejumlah produk-produk pencegah penularan COVID-19, seperti masker kain, tas dan kemandirian pangan protein dari daging Babi.

Jurnalis Papua-Maluku berpose bersama tim Pertamina Patra Niaga Pamalu di PGE Lahendong/Oke

Usai mendapatkan penjelasan, Kami pun berkesempatan menuju lokasi PLTP PGE Lahendong blok Tompaso. Berjarak sekitar 6,6 kilometer dari Kota Tomohon, setibanya di PLTP PGE Lahendong kami diberikan penjelasan oleh sejumlah petugas dan melihat langsung produksi panas bumi.

Menaiki jembatan Jokowi, dinamakan demikian karena diresmikan Presiden Jokowi pada tahun 2016, Kami dapat melihat secara langsung uap panas yang keluar dari pipa-pipa yang ada disekitar lokasi. Tapi jangan coba-coba menghirup uap panas tersebut, karena bau yang cukup menyengat dari belerang membuat perut terasa mual. Namun, uap asap tersebut tidak menimbulkan bau yang meluas sehingga dipastikan nyaman bagi warga sekitar.

Setelah melihat dapur produksi energi panas atau steam field, kami juga ditunjukan sejumlah turbin pendingin yang terlihat seperti kumpulan air terjun di dalam sebuah gudang atau geothermal powerplant, serta deretan tiang pembangkit listrik yang siap menyalurkan energi panas bumi menjadi energi listrik atau transmission line.

Salah satu pegawai Jhon Rompis mengatakan bahwa kehadiran PGE Lahendong sangat membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam ketersediaan listrik hingga ke pelosok desa. Dengan potensi yang besar dan surplus energi, dipastikan wilayah Sulawesi Utara tidak akan kekurangan energi listrik melalui energi panas bumi. Apalagi ditambah kontrak 30 tahun yang sudah dilakukan antara PGE Lahendong dengan PT PLN.

Di Indonesia saat ini ada 16 PGE, dimana Pulau Sumatera ada 8 PGE, di Pulau Jawa ada 7 PGE dan Pulau Sulawesi baru ada 1. Sedangkan potensi di wilayah lainnya diharapkan dapat berkembang dengan kebutuhan masyarakat akan sumber energi yang lebih kecil resiko dan tentunya ramah terhadap lingkungan, termasuk wilayah Papua dan Maluku yang termasuk jalur cincin api.

Salah seorang jurnalis asal Merauke, Papua Selatan, Ardi yang juga pemenang nasional juara pertama AJP tahun 2022 kategori Media Radio mengungkapkan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga yang memberikan reward kepada pemenang teritorial AJP tahun 2022 ke salah satu perusahaan Pertamina di bidang Geothermal energy yang belum ada di wilayah Papua dan Maluku.

“Saya sebagai salah satu pemenang tingkat nasional memberikan apresiasi atas reward kunjungan ke Lahendong dan Kota Manado. Kami berharap kegiatan serupa terus berlanjut. Namun ada beberapa catatan dari Saya terkait kunjungan kali ini dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana tahun ini hanya satu kali kunjungan di Lahendong tidak ada kegiatan lainnya. Saya berharap di tahun berikutnya ada perbaikan, EOnya juga bisa diperbaiki, agar kegiatan serupa bisa lebih menarik lagi, tidak satu kunjungan tapi ada rangkaian kunjungan lainnya dan Media visit yang dilakukan dapat memeproleh kepuasan tersendiri bagi rekan-rekan jurnalis,” ujar Ardy, Jurnalis asal LPP RRI Merauke ini.

Tak lupa usai mengunjungi PGE Lahendong, seluruh jurnalis berkesempatan singgah di salah satu rumah keluarga Jurnalis asal Jayapura yang berada di daerah Tomohon, untuk menyantap makanan khas Sulawesi utara, Ayam Woku, Ikan Bakar dan makanan lainnya.(Oke)

 

Komentar