“Jokowi” Goes to Pinky ke Warga Kampung Salak

SORONG, PBD – Setelah Shalat Duhur sekira pukul 13.00 WIT, Ketua RT 7 RW 3 Kampung Salak, Gesing dibantu sejumlah staf Pertamina sibuk menata kursi dibawah tenda berwarna pink, menyambut warganya untuk mengikuti sosialisasi siang itu.

Sebuah pekarangan luas, dilengkapi dua pohon mangga, disulap menjadi sebuah tempat nyaman bagi warga Kampung Salak untuk mengikuti kegiatan sosialisasi aman menggunakan gas.

Di bagian depan, ada sebuah meja panjang dengan 5 buah kompor gas portable dengan tabung bright gas ukuran kecil disampingnya, serta sayur mayur untuk kegiatan lomba memasak.

Menunggu sekitar 20 menit, warga satu persatu mulai berdatangan, emak-emak dengan sejumlah anak-anak, bapak-bapak antusias mengikuti sosialisasi dari Pertamina. Bahkan sebagian rela tak kebagian kursi demi mengikuti kegiatan tersebut.

Sales Branch Manager Sorong, Joko Wibowo yang akrab disapa Jokowi ini mulai memberikan sosialisasi bagi warga, diawali sosialisasi bagi anak-anak.

“Apa warna tabung ini,” tanya Jokowi sambil menunjuk tabung bright gas.

“Pink” jawab anak-anak kompak, membuat Jokowi pusing siapa pemenangnya.

“Ayo, mana yang lebih kecil dari ketiga ini,” tunjuk Jokowi ke tabung gas portable, tabung gas ukuran, 5,5 kilogram dan tabung gas 12 kilo gram.

Pertanyaan Kedua dan ketiga anak-anak pun selalu kompak menjawab sehingga semuanya dinyatakan sebagai pemenang.

Jika Presiden Jokowi selalu menyiapkan sepeda untuk jawaban pertanyaan setiap lawatannya, maka Jokowi made ini Pertamina ini menyiapkan uang nominal Rp50.000 untuk setiap anak. Anak-anak pun Bahagia karena pulang dapat uang saku yang rencana mereka untuk membeli ice cream kekinian yang lagi viral di Sorong.

Usai memberikan sosialisasi kepada anak-anak, Jokowi pun beraksi dengan memberikan informasi dan edukasi terkait manfaat beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah ke gas.

“Selain dapur jadi bersih, tidak repot cabut sumbu kompor, atau bersihkan pantat panci yang menghitam. Keluarga pun bisa jadi sehat karena tidak menghirup asap bakaran kompor minyak tanah. Serta lebih ekonomis,” jelas Jokowi.

Usai menjelaskan manfaat menggunakan gas dibandingkan minyak tanah, Jokowi beserta salah satu penyalur atau agen Bright Gas melanjutkan sosialisasi aman menggunakan gas jika terjadi kebocoran.

“Bright Gas tabung pink ini lebih safety karena ada dua pengaman. Kalau ada mencium bau gas yang baunya seperti uap buah durian, segera cek apakah kebocoran dari selangnya. Kalau sudah begitu langsung lepas saja katup antara tabung gas dengan kabel. Kalau ada kebakaran cepat dan bergegas ambil handuk atau kain tebal menyerap air celup kedalam air dan kemudian lempar keatas api yang menyala,” ujar Jokowi sambal dipraktekan oleh agen bright gas.

Penanganan darurat di dapur saat terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan itu perlu diketahui warga agar tidak panik saat menemukan adanya kebocoran gas.

Sales Area Manager Papua Barat, Triasa Ramadhani, disela-sela lomba masak antar warga mengatakan bahwa Kampung Salak menjadi sasaran sosialisasi Bright gas karena kampung tersebut pernah dijadikan kampung CSR beberapa tahun lalu dan responsif ketua RT dan warga untuk sosialisasi dari PT Pertamina Patra Niaga.

“Ini tidak ada kaitannya ya dengan konversi minyak tanah ke gas, karena belum ada arahan dari pemerintah. Namun kami lakukan terlebih dahulu sosialisasi karena manfaat menggunakan gas ini lebih baik dari pada kompor minyak tanah. Kami sifatnya menunggu arahan dari pemerintah saja,” ucap Triasa.

Terkait harga gas, Triasa mengatakan bahwa harga Gas di Sorong sendiri masih harus dikirim dari Surabaya karena belum ada stasiun pengisi gas di wilayah Sorong dan kepala burung.

“Akibat biaya kirim, maka dari itu harga Gas di Sorong, kepala burung cukup tinggi. Harga resmi gas refill 12 kilogram sekitar Rp375.000, refill 5,5 kilogram Rp260.000,” ungkap Triasa.

Ia pun berharap dengan sosialisasi tersebut dapat menyentuh kampung lainnya agar dapat beralih menggunakan bright gas sebagai salah satu kebutuhan keluarga.

Warga menukar tabung gas biru ke tabung bright gas berwarna pink/olha

Terlihat sejumlah warga pun menukar tabung gas dari yang berwarna biru ke tabung bright gas berwarna pink. Selain mendapatkan potongan harga pada hari yang sama, warga mengaku lebih senang warna tabung pink dibandingkan warna biru.

“Kalau di dapur, warna pink jadi terlihat lebih menonjol. Selain itu, informasi tadi bahwa keamanan keluarnya gas juga lebih aman dengan dua pengaman,” ujar salah satu warga Mira.

Selain Mira, ada juga warga lainnya Ahmad yang mengaku masih takut menggunakan gas daripada kompor minyak tanah. Namun akibat sosialisasi yang dilakukan tim Pertamina Patra Niaga, Ia akan mulai beralih ke kompor minyak tanah ke kompor gas.

“Saya mungkin akan mulai juga gunakan gas, tadi dengar sosialisasi macam langsung hati tergugah. Memang kalau pakai kompor minyak, repot sekali bersihkan sumbu dan tuang minyak. Makanan juga sering berasa minyak tanah. Kalau gas ini, sepertinya tidak perlu repot,” ujar Ahmad.

Selain memberikan sosialisasi, Jokowi and team juga menyiapkan sejumlah hadiah menarik untuk pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan dan praktek memadamkan api dari tabung gas.

“Hadiahnya mulai dari Mobil, Motor, sampai sepeda listrik,” kelakar Jokowi membuat warga tertawa riang.

Pak RT, Gesing pun memberikan apresiasi atas kehadiran Pertamina di tengah-tengah warganya. Ia mengatakan bahwa sosialisasi yang diisi dengan penyaji yang lucu membuat warga tidak jenuh menerima informasi. Terlihat semua warga antusias saat menjawab pertanyaan-pertanyaan atau sebaliknya, banyak yang bertanya ke pihak Pertamina.

Mengakhiri sosialisasi, Jokowi pun meneriakan, apakah warga Kampung Salak siap beralih ke Bright Gas?

“Mauuu” jawab warga serempak dan kompak. (olha Irianti)

Komentar