SORONG, PBD – Wali Kota Sorong Septinus Lobat didampingi Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim meresmikan pembangunan kanal di sepanjang Jalan Sungai Maruni, Kelurahan Klawuyuk, Kilometer 10, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/7/25).
Proyek ini merupakan realisasi dari salah satu janji politik Septinus Lobat-Anshar Karim saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, lalu.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat menegaskan bahwa pembangunan kanal ini bertujuan untuk mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan tersebut, terutama saat musim hujan.
Dipaparkannya bahwa lokasi-lokasi seperti supermarket Jupiter hingga Hotel Kyriad menjadi titik rawan luapan air yang mengganggu aktivitas warga dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Banjir di Sungai Maruni ini tidak bisa kita biarkan. Ketika hujan deras, air meluap dan kendaraan bisa tenggelam hingga ke depan Hotel Kyriad. Kalau kanal ini selesai, air dari hulu bisa lebih cepat terurai,” ujar Wali Kota Sorong Septinus Lobat.
Ia berharap sekaligus meminta kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan agar proses pengerjaan kanal dapat berjalan lancar dan tidak terganggu. Diakuinya, proyek ini diperkirakan akan menimbulkan dampak sementara, namun manfaat jangka panjangnya akan sangat besar bagi Ibukota Provinsi Papua Barat Daya itu.
“Kami mohon doa dan dukungan warga sekitar Jalan Sungai Maruni. Mungkin ada dampak sementara, namun tujuan kita yakni agar banjir bisa tertangani. Anggaran awal sebesar Rp160 juta sudah disiapkan, dan kedepan akan ditambah, masyarakat mohon bersabar,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, ia membeberkan bahwa wilayah terdampak banjir tidak hanya Sungai Maruni. Kawasan dari Kilometer 8 hingga Kilometer 12, termasuk aliran Sungai Klagison dan Kampung Bugis yang dihuni sekitar 172 kepala keluarga turut menjadi prioritas dalam program penanganan banjir.
“Pemerintah Kota telah mendata seluruh wilayah yang berisiko tinggi dan merencanakan pelebaran sungai. Dalam tahap lanjutan, proyek ini berpotensi menggunakan teknologi sheet pile, dinding penahan tanah untuk mencegah air meluap ke sisi kiri dan kanan jalan,” bebernya.
Ditambahkan Wali Kota bahwa, kawasan Sungai Klasaman turut menjadi perhatian khusus lantaran kerap mengalami banjir rutin setiap bulan Agustus dalam dua tahun terakhir.
“Saya bersama wakil wali kota dan tim dari Bina Marga serta Cipta Karya sudah survei langsung. Kami sudah mulai lakukan intervensi,” jelasnya.
Dalam perencanaan jangka menengah, ia menuturkan bahwa Pemkot telah menghitung sedikitnya 125 rumah di kawasan Sungai Klasaman yang kemungkinan akan terdampak apabila proyek pelebaran sungai dilanjutkan. Dirinya berharap masyarakat dapat memahami dan mendukung kebijakan ini demi kepentingan bersama.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung, karena ini demi kepentingan bersama. Harapan kami, kedepan Kota Sorong bisa terbebas dari banjir,” tandasnya. (Jharu)
Komentar