SORONG, – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Sorong bersama sejumlah komunitas perempuan terlihat membagikan sejumlah bunga mawar kepada pengendara di perempatan lampu merah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (9/12/2022). Usai membagikan bunga, mereka pun berkumpul di Taman Sorong City guna mengikuti rangkaian kegiatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP).
Dalam sambutannya, Kepala DPPPA Kota Sorong, Eltje Doo mengatakan bahwa kegiatan pembagian bunga kepada pengguna jalan khususnya kamu lelaki pada hari ini merupakan rangkaian kegiatan 16 HAKTP yang dimulai sejak 25 November 2022 lalu. Diawali dengan sosialisasi penguatan kepada perempuan, kampanye HIV/AIDS, mengunjungi sejumlah disabilitas, serta pelatihan keterampilan kepada perempuan dan akan diakhiri pada Sabtu, 10 Desember dengan mendongeng dan pembakaran 1000 lilin.
“Kami mau bilang, stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena perempuan dan anak adalah kelompok rentan, karena dari perempuan terlahir generasi berkualitas. Dengan rangkaian 16 HAKTP ini, kita semua berharap agar perempuan bisa berbicara, menyampaikan apa yang dirasakan dan saling menguatkan. Oleh karena itu, kegiatan hari ini semua dilibatkan, mulai dari akademisi, politisi, profesi dan aktivis perempuan,” ujar Eltje Doo.
Ditambahkan olehnya bahwa data kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani DPPPA selama kurun waktu tahun 2022 ada 52 kasus yang didominasi oleh Kekerasan dalam rumah tangga yang didasari faktor ekonomi dan pengaruh minuman keras. Dari 52 kasus tersebut, menurut Eda sapaan akrab Eltje ada yang sampai ke ranah hukum dan penuntutan di pengadilan, namun sebagian dapat diselesaikan secara damai usai mediasi yang dilakukan oleh unit pelayanan terpadu perlindungan anak dan perempuan.
“Kita datang dengan tujuan sama mengakhiri masalah bersama. Kami diciptakan setara dengan laki-laki dari cinta kasih Tuhan. Kalau ko su tidak mau jangan lukai kami, Kalau ko su tidak suka jangan sakiti kami. Perempuan dan anak hidup tanpa intimidasi dan stop kekerasan kepada kami,” ajak Eda.
Sementara itu, mewakili pemerintah Kota Sorong, Plt Sekda Kota Sorong, Yohanes Gefilem mengajak semua kaum lelaki agar lebih menghargai Perempuan. Ia mengingatkan sebelum berumah tangga siapa yang berjanji akan melindungi Perempuan sebagai pendamping hidupnya.
“Jangan sampai janji suci sebelum menikah itu, seperti lagu Siapa yang berjanji siapa yang mengingkari,” sebut Plt Sekda Kota Sorong disambut gelak tawa peserta kegiatan.
Ia pun mengibaratkan dalam rumah tangga itu seperti kacang dan susu yang diaduk menjadi satu dalam bubur kacang hijau. Ia mengatakan bahwa makanan itu selain bergizi namun juga harus pas dan serasi rasanya agar dapat dinikmati. Begitupun rumah tangga, harus saling melengkapi dan mengasihi dengan cinta kasih. Kalau dirumah tangga lelaki sudah menghargai, menghormati perempuan, maka selanjutnya dalam kehidupan di luar rumah pun akan melakukan hal yang sama.
“Jadi Bapak-Bapak yang hadir disini, yang dirumah, Saya mau ajak, kita kaum laki-laki ini harus menghargai kaum perempuan ini. Apapaun dia, profesi apapun dia, mereka ini perlu dilindungi dan diberikan kasih sayang, tidak boleh ada kekerasan terhadap mereka. Cinta itu Iman, Cinta itu indah dan cinta itu suci,” sebut Sekda.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama dan dukungan kepada kaum perempuan di spanduk sepanjang 30 meter. Terlihat Plt Sekda Kota Sorong, Dandim 1802 Sorong Letkol Cpn Andi Sigit Pamungkas, Anggota DPRD Kota Sorong, Perwakilan Bapas Sorong, Ketua GOW Kota Sorong, perwakilan organisasi perempuan lainnya, organisasi profesi dari Polwan, Kowal, Kowad, Jurnalis Perempuan, Aktivis perempuan, Aktivis keagamaan dan masyarakat umum membubuhkan tanda tangan dan ucapan dukungan kepada perempuan. (Oke)
Komentar