Bangkitkan Pariwisata, Raja Ampat Miliki Komunitas Pemuda Geopark

WAISAI, – Anak Muda atau generasi muda di Kabupaten Raja Ampat membentuk sebuah komunitas untuk membangitkan kembali pariwisata di Kabupaten Tersebut. Pembentukan komunitas ini diberi nama Raja Ampat Geopark Young Comunity dan dikukuhkan oleh Dinas Pariwisata setempat. 

Melibatkan 15 pemuda-pemudi Raja Ampat yang berasal dari siswa SMKN 2 kabupaten Raja Ampat serta mahasiswa D3 Ekowisata UNIPA. Kegiatan pembentukan ini  juga diisi dengan penyampaian sejumlah materi dengan tema ‘Peran pemuda dalam menjaga potensi Warisan Geologi, Keanekaragaman Hayati, dan Budaya Raja Ampat’ yang dilaksanakan di gudang etalase geopark Raja Ampat, Papua Barat,Sabtu, (13/2/21).

Penanggung jawab Etalase Geopark Raja Ampat, M. Fikri Lodji pun terlihat memberikan materi kepada peserta Raja Ampat Geopark Youth Community.
Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Raja Ampat, Yusdi N Lamatenggo menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya komunitas tersebut adalah untuk melibatkan secara langsung generasi muda Raja Ampat dalam mengelola dan menjaga alam dan budaya mereka serta peran aktif mereka dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan khususnya dibidang pariwisata.

“Dengan inisiasi ini, kami libatkan generasi muda Raja Ampat agar dapat menjadi eksekutor dilapangan dan konseptor untuk pembangunan berkelanjutan bagi pariwisata Raja Ampat. Kami berharap dengan keberadaan anak muda dalam menjaga pariwisata berkelanjutan, dapat membangkitkan pariwisata Raja Ampat, apalagi ditengah pandemi Covid 19,” ujar Yusdi.

Hingga kini, terdapat 29 geosite dalam Geopark Raja Ampat yang tersebar dalam wilayah 4 pulau besar Raja Ampat, yaitu di Pulau Waigeo terdapat 17 geosite, di Pulau Batanta dan Salawati terdapat 6 geosite dan di Pulau Misool teradapat 6 geosite.

Geopark Youth Community dibentuk berdasarkan masukan dari Kementerian PPN/Bappenas untuk pembentukan Indonesia Geopark Youth Forum, yaitu wadah bagi anak muda untuk menjadi aktor perubahan dengan berkontribusi untuk mengembangkan geopark hingga menguraikan ide untuk kerangka kerja strategis sesuai dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan Taman Bumi (Geopark) 2021-2025 dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark 2021-2025. (Nns)

Komentar