SORONG, PBD- Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua, Marthen Sagrim, mewisuda 96 mahasiswa, yang dilangsungkan di salah satu hotel Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu lalu (7/10/23).
Pantauan sorongnews.com, nantinya usai dilakukannya wisuda mahasiswa akan dilanjutkan dengan pengangkatan sumpah ahli kesehatan masyarakat ke-7, profesi ners ke14 dan teknologi laboratorium medis ke-4 tahun 2023.
Terlihat hadir dalam giat tersebut yakni Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya Hansen Maikel Suu, Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Suriel S Mofu, serta para orangtua dari 96 mahasiswa tersebut.
Dikatakan Ketua STIKES, Marthen Sagrim, hari ini tidak hanya wisuda mahasiswa angkatan ke-21 namun bertepatan dengan HUT STIKES yang ke-19 tahun dan sampai sekarang jumlah mahasiswa lulusan kami mencapai 2.087 orang.
Lanjutnya, tidak hanya mendidik dan mencetak tenaga-tenaga kesehatan adapula tenaga penunjang lainnya seperti cleaning service, sopir, tenaga administrasi dan sebagainya.
“Kehadiran STIKES untuk membantu pelayanan kesehatan, yang lebih membanggakan lagi hampir semua layanan kesehatan baik negeri ataupun swasta adalah alumni kami,” ungkapnya.
Beber Sagrim, selain itu tenaga dosen yang dimiliki oleh STIKES Papua Sorong berjumlah 53 orang terdiri tersertifikasi 26 orang dan 27 orang dalam proses sertifikasi dengan 6 program studi yang kami miliki.
Perlu diketahui fasilitas pendukung lainnya yang dimiliki oleh STIKES Papua Sorong ialah 2 unit gedung kuliah yang didalamnya terdapat 23 unit ruang belajar, proses penyelesaian satu gedung laboratorium.
Ditempat sama, Pj Gubernur PBD Mohammad Musa’ad, melalui Sekretaris Dinas Kesehatan PBD Hansen Maikel Suu menuturkan dalam wisuda ini tentu memiliki peran penting dalam proses pencapaian sasaran pembangunan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan ditanah Papua terkhusus Papua Barat Daya.
Sebagai pemerintah Provinsi dirinya berharap, STIKES Papua Sorong dituntut agar bisa mampu menciptakan tenaga kesehatan yang mampu bersaing dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman, dimana kebutuhan dan tuntutan masyarakat juga mengalami perubahan meskipun terkadang ada tantangan yang harus dilalui.
Kemudian ditutup oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Suriel S Mofu, bahwa sebagai perawat yang sudah diangkat sumpah, wisudawan hanya bisa mengandalkan Tuhan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (Mewa)
Komentar