111 Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Papua Ikuti Capping Day, Cetak Generasi Perawat yang Profesional

SORONG, PBD – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua menggelar pengucapan janji kepaniteraan (capping day) mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan tahun akademik 2023/2024, bertempat di Auditorium STIKES Papua, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/7/24).

Sebanyak 111 mahasiswa mengikuti capping day dan akan ditempatkan di 2 Rumah Sakit yakni RSUD JP Wanane Kabupaten Sorong dan RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.

Dari 111 mahasiswa, 97 mahasiswa mengikuti pelaksanaan pengucapan janji kepaniteraan secara langsung, sementara 14 mahasiswa lainnya mengikuti secara online.

Diketahui, dari 2 RS yang menjadi target pelaksanaan capping day itu, terdapat didalamnya unit-unit yang akan menempatkan para mahasiswa untuk melakukan capping day selama 1 bulan lamanya dan mahasiswa akan bergantian dari unit ke unit.

Ketua STIKES Papua, Marthen Sagrim mengatakan bahwa, pelaksanaan capping day ini sebagai upaya membekali para mahasiswa Ilmu Keperawatan dalam melayani masyarakat didalam dunia keperawatan.

“Capping day ini bertujuan untuk membekali setiap mahasiswa yang turun di dunia pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang keperawatan” kata Ketua STIKES Papua, Marthen Sagrim.

Diakuinya bahwa, dalam menjalankan capping day selama sebulan, para mahasiswa harus mempunyai pandangan etika, dalam hal ini etika perilaku dan budaya.

“Itu mereka (mahasiswa) harus mempunyai pandangan etika, ada dua pandangan etika, yakni pandangan etika terhadap perilaku dan budaya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, dirinya berharap, melalui pelaksanaan capping day, para mahasiswa dapat mengimplementasikan keilmuan yang didapatkan dari kampus STIKES ini untuk memberikan pelayanan terbaik ditengah-tengah masyarakat.

“Kami berharap bahwa anak-anak kita yang sudah memiliki bekal pendidikan secara keilmuwan di kampus dan juga lab klinik, mereka dapat mengambil dari pedoman itu dengan baik, karena itulah yang menjadi bagian dari proses yang akan melekat pada diri mereka untuk kelak ketika mereka selesai dari sini, itulah yang menjadi bagian dari profesi mereka,” harapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Sorong Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Amos Kareth mengapresiasi pelaksanaan pengucapan janji kepaniteraan ini.

Disebutkannya, acara janji kepaniteraan dan pemasangan atribut merupakan tradisi luhur dalam dunia keperawatan yang dilakukan sebagai simbol guna menjadi bagian generasi dari para ilmuan keperawatan yang akan bertanggungjawab terhadap pelayanan keperawatan jika kelak menjadi perawat yang profesional.

“Perawat yang profesional tidak hanya berbekal pengetahuan, tetapi ditunjang dengan sikap dan moral yang yang baik, serta pengetahuan klinik yang mumpuni,” ujar Staf Ahli Wali Kota Sorong Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Amos Kareth.

Lebih lanjut, diterangkannya, acara janji kepaniteraan bukan merupakan kegiatan seremoni biasa, tetapi hal ini merupakan awal proses pembelajaran untuk mulai mengenal arti dari melayani dengan tulus, menjadi sosok perawat yang penuh perhatian disaat pasien mengeluh tentang kondisi yang dialaminya.

“Kondisi seperti ini (pasien mengeluh) saudara-saudari sering ditemui ketika terjun ke tatanan nyata di unit-unit pelayanan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas dalam proses kuliah maupun sampai akhirnya saudara berhak menyandang gelar profesi sebagai seorang ners,” terangnya.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan, dengan mendukung penuh berjalannya institusi pendidikan kesehatan guna membantu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung institusi pendidikan guna membantu pengembangan SDM di bidang kesehatan. Mari sama-sama kita terus tingkatkan amanat rakyat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal,” tandasnya. (Jharu)

Komentar