SORONG,- Pejabat (Pj) Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu dibuat geram saat memimpin rapat yang berlangsung di Gedung Kantor Bupati Maybrat, Selasa (7/2/23).
Pasalnya, sejumlah pejabat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemerintahan Daerah Maybrat yang turut dilibatkan dalam rapat penanganan stunting itu, tidak menghadiri rapat tersebut.
“Rapat terkait penanganan stunting ini, saya pikir sangat penting, harus tau bahwa untuk penanganan stunting di Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya ini masih merah. Terkait angka, kita di Maybrat masih mencapai 27,3 persen,” tegas Pj Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu dihadapan para pejabat yang menghadiri rapat bersama itu.
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, pada rapat itu, pejabat pimpinan OPD yang diabsensi ikut terlibat penanganan stunting sesuai Surat Keputusan (SK) diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, Kadis Sosial, Kadis Perikanan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Pertanian dan Perkebunan, Bappeda, DPPKB, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan pejabat lainnya.
“Saya menegaskan kembali, jangan lagi ada pejabat dan jajarannya yang anggap main- main. Kalau ada rapat penanganan stunting semua wajib hadir, tanpa terkecuali, pejabat pimpinan OPD yang tidak serius menangani stunting, saya akan ganti, ini tak main-main dan tidak ada lagi toleransi,” terangnya.
Kemudian, ditambahkannya bahwa, stunting akan mempengaruhi semua. Dicontohkannya, jika stunting tinggi bagaimana anak-anak dapat menjadi generasi penerus kedepan.
Untuk itu diharapkannya semua pimpinan OPD yang ditunjuk harus serius di dalam menangani kasus stunting. Tak hanya stunting, tetapi juga soal kemiskinan extrim dan masalah inflasi di Kabupaten Maybrat.
“Saya harap semua berjalan, semua terlibat untuk percepatan penurunan kasus stunting di Maybrat. Kita harus membuat rapat sekali seminggu untuk melihat perkembangannya. Setelah stunting, kita juga akan membahas terkait kemiskinan extrim dan inflasi, karena Maybrat masih merah,” ajaknya. (Valdo/Jharu)
Komentar