Jawara Internet Sehat Libatkan Akademisi dan Praktisi, Menyapa Pelajar MAN Kota Sorong

SORONG,- JaWara internet sehat Papua Barat, mengadakan kolaborasi bersama Jurnalis dan pegiat literasi dalam menyapa pelajar, yang berlangsung di aula MAN Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (3/11/22).

Dalam kegiatan itu menghadirkan dua narasumber yang berkompeten pada bidangnya masing-masing yaitu dosen Universitas Muhammadiyah Sorong Muhammad Fadli Hasa dan Pemimpin Redaksi (Pemred) sorongnews.com Olha Irianti Mulalinda. Kemudian para peserta juga mendapatkan stadium general yang disampaikan oleh Muhid Rumbalifar yang merupakan ketua tim JaWara internet sehat Papua Barat.

Dalam kesempatan tersebut Olha mengungkapkan Adik-adik yang mengikuti kegiatan ini, kedepannya akan menjadi Pioneer dalam menyebarkan sebuah kebenaran kepada publik. Dia berkata fungsi seorang Jurnalis adalah mencari dan mengumpulkan informasi, yang dimuat dalam narasi dan di publikasikan menjadi sebuah berita sehingga bisa dibaca oleh banyak orang.

Olha yang juga kontiburot/stringer Antarafoto.com memberikan beberapa tips kepada, para pelajar MAN Kota Sorong dalam penulisan narasi informasi maupun caption foto harus memakai bahasa yang mudah dipahami, dan punya nilai plus jika dibagikan ke sosial media untuk dikonsumsi oleh publik.

Tak hanya itu dirinya juga menegaskan kepada para siswa, jika dalam penulisan narasi berita tak boleh memberitakan ujaran kebencian, karena hal tersebut akan membahayakan diri sendiri. Setiap rekam jejak status yang pernah dipublikasikan akan ditampilkan. Sehingga ia menganjurkan agar para siswa harus bisa mengunakan media sosial dengan bijak, dan sebarkan informasi yang benar stop berita hoax, stop berita fitnah dan marilah bergandengan tangan membangun Indonesia dengan berita-berita yang benar.

Selain itu Fadli juga menjelaskan terkait pengunaan media sosial bagi kalangan pelajar dan masyarakat luas, dimana masyarakat tak bisa lepas dari yang namanya media sosial, karena setiap aktivitas masyarakat senantiasa berhubungan dengan media sosial itu sendiri.

“Saya mau bilang kita tidak bisa lagi menghindar dari teknologi, analoginya seperti pisau. Dimana dengan pisau kita bisa pakai potong bawang, potong sayur, potong ikan untuk memasak tapi ingat pisau itu juga bisa dipakai untuk membunuh, jadi teknologi pun sama sehingga tergantung kita mau gunakan untuk apa. Oleh karena itu betapa pentingnya literasi digital guna menambah kelimuan pelajar dalam bijak saat bermedia sosial,” terang Fadli.

Ditambahkan juga oleh Muhid bahwasanya kegiatan tersebut perdana dilakukan atas persetujuan dari, tim JaWara pusat guna berkolaborasi bersama pegiat literasi yang berada di Kota Sorong, Papua Barat.

Muhid mengatakan kegiatan tersebut, sengaja digiring ke pelajar karena merujuk kembali pada berbagai, fenomena sosial yang ditengah terjadi dikalangan pelajar yang seringkali menggunakan sosial media tidak pada tempatnya.

Lantas media sosial bisa memberikan dampak yang negatif bagi para pelajar seperti membuka situs-situs terlarang, sehingga dengan kegiatan ini dapat mengedukasi pelajar dalam pengunaan sosial media dengan bijak, serta bisa menyampaikan kebenaran kepada masyarakat sehingga memiliki nilai plus.

“Untuk masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya, jika kalian bermedia sosial gunakanlah dengan bijak supaya bisa bermanfaat bagi kalian, karena tulisan maupun gambar yang kalian salah sebarkan bisa saja merugikan diri sendiri bahkan keluarga kalian,” pungkasnya.

Sementara itu Dwi Risky Maulana salah satu perwakilan dari kelas dua belas MAN Kota Sorong usai mengikuti kegiatan juga mengatakan, dengan kegiatan tersebut dirinya bisa mengetahui cara bersosialisasi mengunakan sosial media. Selanjutnya dirinya bisa mengetahui kinerja jurnalis dalam mengumpulkan berita, menurutnya dengan adanya para jurnalis masyarakat dapat mengonsumsi berita-berita yang benar.

Dia juga berpesan agar masyarakat jangan mudah termakan berita hoax, jika mendapatkan informasi harus dicek kebenarannya agar tak saling menyalahkan satu sama lain.

Kegiatan tersebut menghadirkan 60 murid dari perwakilan kelas sepuluh, kelas sebelas dan dua belas. Kegiatan pun diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan dari panitia pelaksana, serta foto bersama dalam mengabadikan momen tersebut. (Fatrab)

Komentar