Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Papua Barat Daya Serasa Pesta Rakyat

SORONG, PBD- Tiga hari berturut-turut massa aksi terus mendatangi kantor Gubernur Papua Barat Daya, namun ada yang unik dari kedatangan para masa yang pada umumnya tidak dilakukan saat melakukan demo.

Dari pantauan sorongnews.com, alat musik yang diturunkan tidak hanya soundsistem tetapi, ada alat musik tradisional berupa suling tambur yang merupakan alat musik khas orang Papua ketika melalukan pesta.

Jekson Jitmau, Ketua Panitia Aksi Demo Damai dari Forum Masyarakat Sorong Raya Peduli Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, mengatakan demo hari ketiga dilakukan sedikit berbeda yaitu dengan membawa alat musik.

“Ya, kami kan hanya lakukan aksi demo damai jadi tidak salah kalau turunkan alat musik kan,” ungkap Ketua Panitia pada sorongnews.com didepan halaman kantor Gubernur PBD, Jumat (9/6/23).

Jelasnya, alat musik suling tambur akan menghibur suasana apalagi masa aksi sudah berdatangan dari pagi bahkan sampai nanti siang hari.

“Jadi alat-alat tradisional bahkan soundsistem ini nanti saat orasi jeda akan diputar kemudian, masa boleh berjoget baik dengan suling tambur tapi juga dengan menggunakan loudspeaker,” bebernya.

Jekson menambahkan, tidak hanya itu untuk melindungi massa, panitia juga telah menyewa tenda sehingga masa aksi terhindar dari teriknya panas matahari, masa pun difasilitasi dengan makanan dan minuman.

Adapun tuntun dari Forum Masyarakat Sorong Raya Peduli Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya :

1. Kami meminta dan mendesak kepada Presiden RI agar tinjau kembali dan cabut Keppres Nomor 122/P Tahun 2022 tentang pengangkatan Pj Gubernur Papua Barat Daya.

2. Kami meminta dan mendesak Presiden RI agar copot dan ganti Menteri Badan Investasi Nasional dan Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta sebagai aktor ada di sana yang ikut mengatur dan mengurus bahkan menghancurkan Provinsi Papua Barat Daya.

3. Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia melalui Mendagri atau Wakil Menteri Dalam Negeri dan Komisi II DPR RI hadir di Sorong ibukota provinsi Papua Barat Daya agar ikut melihat dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

(Mewa)

Komentar