SORONG, – Era digital di abad 21 telah memberikan banyak perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Kreativitas dan keterampilan dalam memecahkan masalah menjadi permasalahan tersendiri dalam dunia pendidikan di era digital saat ini.
Dalam rangka menstimulus tenaga pendidik Indonesia, khususnya tenaga pendidik Papua Barat, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong bekerja sama dengan Unicef membuat program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) yang menjadi program nasional sejak enam tahun silam.
Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH), dirancang sebagai upaya mendukung peserta didik dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kreativitas dan komunikasi), dan agar mereka memperoleh pengetahuan komprehensif tentang berbagai topik penting (seperti kesetaraan gender, keamanan menggunakan internet, dan perundungan/bullying).
Saat ditemui sorongnews.com, Selasa (12/10/21), Rektor Unimuda, DR. Rustamadji membeberkan bahwa program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) berawal dari UNIMUDA Sorong yang bersinergi dengan United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) sampai sekarang hingga menjadi lembaga tingkat nasional.
“Itu merupakan sinergi yang UNIMUDA lakukan selama 6 tahun dengan Unicef, alhasil selalu menjadi mitra terbaik di Tanah Papua dan akan kami lanjutkan terus”, tutur Rektor UNIMUDA.
Selanjutnya, Ia menjelaskan bahwa UNIMUDA dan Unicef mendukung sepenuhnya dari sisi menejerial dan pelaksanaan program PKH ini.
Pada kesempatan yang sama, Orang nomor satu di UNIMUDA ini mengatakan program yang ada di UNIMUDA bukan hanya program PKH saja, akan tetapi ada beberapa program unggul lain yakni program Pendidikan Guru Paud serta program lainnya, sehingga kami senantiasa siap bersinergi dengan Unicef untuk kebaikan Negeri ini, khususnya Tanah Papua.
“Jadi, yang dibekali adalah tenaga pendidik, sehingga dapat mengajarkan kepada anak didiknya dengan baik,” ucapnya.
Ditambahkannya, seorang guru tidak hanya dituntut memiliki kecakapan akademik, akan tetapi jangan dilupakan untuk menanamkan kecakapan strategis yang biasa disebut dengan istilah soft skill.
“Bagaimana tentang keberanian anak itu harus dilatih, bagaimana anak berani untuk berkomunikasi dengan yang lain, bagaimana anak dapat peduli kepada sekitar, bagaimana anak itu dilatih untuk pantang menyerah ketika belum berhasil, nilai ini sangat penting sehingga menjadi 83 Persen menentukan keberhasilan seseorang”, tuturnya.
Ia Menambahkan banyak sekali orang yang kuliahnya biasa-biasa saja, ternyata mereka miliki soft skill yang bagus, dan lebih berhasil di tengah masyarakat daripada yang lulusnya cumlaude.
“Ini sudah banyak sekali terjadi, sehingga kita tidak bisa mengabaikan soft skill tersebut”, bebernya dihadapan sorongnews.com.(Jharu/Sya)
Komentar