SORONG, PBD – Suasana halaman MTsN Kota Sorong tampak berbeda pada Sabtu pagi (8/11/25). Deretan panggung sederhana, dekorasi bernuansa merah putih, dan tawa riang anak-anak menyambut setiap tamu yang datang. Di hari itu, madrasah negeri ini tidak hanya memperingati Hari Pahlawa tapi sedang merayakan energi, bakat, dan mimpi para siswanya lewat gelaran Pentas Seni (Pensi).
Meski sejak pagi, hujan deras mengguyur Kota Sorong, namun tidak menyurutkan semangat siswa dan guru menyukseskan kegiatan.
Bak pepatah habis hujan muncullah pelangi dan cuaca yang seakan merestui kegiatan Pensi tersebut. Tamu undangan dan orang tua satu persatu sudah memenuhi lokasi acara.
Beberapa siswa tampak sibuk mengecek kostum mereka, ada yang terbuat dari limbah plastik, ada juga pakain adat, mengecek riasan wajah, ada pula yang merapikan syal PMR dan Pramuka, ada juga yang mengulang gerakan silat di sudut halaman. Semangat itu seperti menggema ke seluruh sekolah, hari ini adalah panggung mereka.
Kepala MTsN Kota Sorong, Siti Nurani Gomarbobir, terlihat menyambut tamu sambil sesekali mengarahkan guru dan panitia. Dalam sambutannya, Ia menjelaskan bahwa Pensi ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi ruang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
“Di sini kita membangkitkan semangat anak-anak dalam prestasi dan seni. Pensi ini menjadi wadah untuk memperkenalkan bakat mereka, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri,” ujarnya.
Siti Nurani tidak berlebihan. Panggung itu benar-benar jadi bukti betapa beragamnya talenta siswa madrasah ini. Ada yang menyanyi, ada yang bermain drama, ada pertunjukan Pramuka dan PMR, hingga penampilan drum band dan pencak silat yang memukau.
Gelaran ini bukan persiapan instan. Siti Nurani menceritakan bagaimana sebulan penuh para siswa “berjuang” untuk tampil maksimal.
“Sebagian besar anak berlatih hampir setiap hari. Tiga hari menjelang acara, latihan dilakukan dari pagi sampai sore,” katanya.
Para orang tua pun memberi dukungan penuh dengan menemani, mengantar, dan memastikan anak-anak siap tampil. Siti Nurani menyebut dukungan para orang tua sebagai alasan penting mengapa acara ini bisa berjalan meriah.
Di antara penonton, hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor. Ia tampak menyimak penuh setiap penampilan, sesekali mengabadikan momen lewat ponselnya.
Dalam sambutannya, Luksen memberikan apresiasi tinggi untuk seluruh elemen madrasah.
“Penampilan hari ini sangat mengagumkan. Ini menunjukkan bahwa MTsN Kota Sorong merupakan salah satu madrasah unggul di wilayah ini,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan seni perlu dilakukan secara rutin karena menjadi bagian penting dalam pembinaan karakter siswa.
“Anak-anak ini tidak berhenti di sini. Mereka akan membawa nama baik madrasah ke jenjang yang lebih tinggi. Pembinaan seperti ini harus terus dilakukan,” tambahnya.
Luksen juga mengapresiasi tema-tema penampilan yang mengangkat nilai kerukunan, kecintaan terhadap bangsa, dan kepedulian lingkungan.
> “Semua tema hari ini sangat menggugah. Mereka mencerminkan cinta agama, cinta sesama, dan cinta budaya kita,” ujarnya.
Saat matahari mulai condong ke barat, tepuk tangan para penonton masih terdengar riuh. Para siswa terlihat berfoto bersama guru dan orang tua mereka wajah lelah tetapi penuh kepuasan.
Bagi MTsN Kota Sorong, Pensi ini lebih dari sekadar perayaan Hari Pahlawan. Ia menjadi bagian dari perjalanan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa seni, karakter kuat, dan kepedulian sosial.
Luksen menutup harapannya dengan kalimat yang meneguhkan.
“Inilah yang diinginkan Bapak Menteri: madrasah yang melahirkan generasi cinta agama, cinta sesama, dan cinta lingkungan.”
Pensi berlangsung sukses, senyum tawa guru, murid dan orang tua membuktikan kolaborasi 3 elemen penting sekolah sebagai rumah talenta tempat anak-anak tumbuh bukan hanya sebagai pelajar, tetapi sebagai pribadi yang siap menjadi pahlawan pada zamannya. (Oke)










Komentar