SORONG, – Politeknik pelayaran Sorong yang dulunya bernama BP2IP mengeluhkan kurangnya minat putra putri asli Papua yang berkuliah disana. Padahal peluang orang asli Papua dibidang pelayaran masih terbuka luas
Guna membangun Sumber Daya Manusia (SDM) transportasi laut yang handal, professional dan berkualitas, Politeknik Pelayaran (poltekpel) Sorong membuka peluang bagi pemuda pemudi asli Papua untuk mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi tersebut.
“Kami di politeknik pelayaran sorong sangat ingin membantu meningkatkan sumber daya manusia putra putri papua khususnya di bidang pelayaran yang handal, maka kami (poltekpel-red) menginginkan agar banyak putra putri papua ini dapat menempuh pendidikan disini,” ungkap Direktur Politeknik Pelayaran Sorong, Capt. Wisnu Risianto, saat menggelar Coffee Morning bersama jurnalis Sorong, di Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (13/1/2021).
Dari Kementrian Perhubungan sangat konsen agar putra putri Papua menjadi tuan di negerinya sendiri, karena apabila ada banyak putra putri papua yang menjadi seorang pelaut professional, maka sangat membantu pemerintah Daerah maupun perusahan perkapalan, mengingat di tanah papua ini banyak pulau yang membutuhkan transportasi laut.
Ia pun berharap ada kerjasama antara pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah untuk membantu dan mensuport putra putri Papua untuk berkuliah terkait penganggaran. Mengingat semenjak beralih status, biaya kuliah di Poltekpel sudah tidak lagi ditanggung negara melalui APBN.
Komentar