Polda Papua Barat Amankan RBN dan JA, Pelaku Rusuh di Kota Sorong, Otak Intelektualnya Masih Diburu

SORONG, PBD – Polda Papua Barat mengamankan 2 pelaku diduga sebagai pelaku rusuh di Kota Sorong, pasca penetapan pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Papua Barat Daya, Senin (23/9/24).

Dalam sambutannya usai menghadiri pencabutan nomor urut Paslon Gubernur dan Wagub serta deklarasi damai di gedung Lambertus Jitmau, Kota Sorong, Senin sore (23/9/24), Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johny Edizzon Isir di depan 5 Paslon, partai politik dan tim pemenangan mengatakan tidak sungkan menangkap pelaku rusuh di Papua Barat Daya.

“Sudah ada beberapa yang kita tangkap. Saya akan tarik terus sampai aktor intelektualnya, sisi pendukung logistik sampai pendanaannya,” tegas Kapolda disambut tepuk tangan.

“Jangan coba-coba sudah. Pro dan kontra itu hal biasa. Ada regulasi, ada prosedur dan mekanisme hukum. Gunakan ruang itu secara elegan. Jangan pakai warga yang tidak tahu apa-apa dan menjadi korban,” imbuh mantan Wakapolda Sulawesi Utara 2021-2023 ini tegas.

Kasatgas Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ongky Isqunawan, yang dimintai tanggapan terkait pernyataan Kapolda tersebut membenarkan bahwa Polda Papua Barat telah mengamankan RBN (30) yang berperan menerima dana dari RK berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

“RBN diketahui melakukan demonstrasi berujung anarkis. Dalam orasinya dia menggerakkan massa untuk melakukan pengerusakan dan pembakaran fasilitas umum dan perkantoran. Kita kenakan pasal 160 KUHP yaitu pasal penghasutan untuk melakukan tindak pidana,” ungkap Ongky.

Kemudian pelaku kedua adalah JA (22) perannya mendapatkan arahan dari RBN dalam orasinya kemudian memberlakukan perusakan di kantor Demokrat.

“JA dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengrusakan barang secara bersama-sama dan atau pasal 187 KUHP tentang pembakaran,” ujar Ongky.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa 1 unit mobil truk pengangkut sound sistem bersama sound sistemnya yang digunakan saat berdemo di KPU PBD. Pecahan kaca dan batu di kantor Demokrat. Kaca dan batu di kantor walikota Sorong, kantor Dinas Dukcapil, kemudian mobil Avanza milik PLN.

“Pelaku diamankan setelah Kami memeriksa sekitar 9 orang saksi dan mengolah TKP,”ucap Kasatgas.

Terkait penanggung jawab aksi FO, korlap aksi RJ, FG dan YK, mantan Kapolres Fakfak ini mengungkapkan akan terus mengejar keempat pelaku tersebut karena yang bersangkutan tidak bertanggung jawab atas orang-orang yang dibawanya saat demonstrasi.

“Mau lari kemana akan kami cari, lebih baik menyerahkan diri saja,” tegas Ongky.

Sedangkan otak intelektual kerusuhan di Kota Sorong yang menyebabkan sejumlah fasilitas umum seperti Dinas dukcapil dan Rumah Sakit menjadi sasaran kemarahan massa, masih terus di dalami Polda Papua Barat berkolaborasi dengan Polresta Sorong Kota.

“Untuk RS Mutiara, kami akan berkolaborasi dengan Polresta Sorong, termasuk pencurian motor,” terang Ongky.

Ia menegaskan sekali lagi komitmen Kapolda untuk menegakan hukum sebaik-baiknya.

“Amanah Kapolda bahwa Ia tidak main-main menegakan hukum jika warga melanggar hukum. Oleh karena itu, ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat, jangan sedikit-sedikit melakukan Anarkis yang merugikan banyak orang. Orang mau sekolah, mau kerja mau berjualan jadi khawatir, kan kasihan masyarakat. Kapolda sudah menegaskan dan berkomitmen hal seperti ini jangan dijadikan kebiasaan, gunakan jalur hukum jika merasa dirugikan,” pesan Ongky.

Sebelumnya massa aksi telah berorasi memprotes KPU PBD yang mengakomodir Paslon Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw untuk berkontestasi pada Pilgub Papua Barat Daya. Padahal sebelumnya MRPBD telah menggugurkan kedua paslon tersebut.

Usai mendapatkan masukan dan tanggapan oleh masyarakat, KPU dan Bawaslu PBD melakukan verifikasi dan klarifikasi terkait keaslian keduanya dan pada penetapan keduanya dinyatakan lolos menjadi Paslon Gubernur dan Wagub PBD.

Mengetahui pasangan ini lolos, massa aksi mulai anarkis dengan merusak sejumlah fasilitas umum hingga merengsek ke pemukiman warga.

Polisi dibantu aparat TNI berhasil mengamankan situasi dan kondisi yang memanas saat Senin subuh hari tersebut. (Oke)

Komentar