SORONG, PBD- Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi, terus berupaya meningkatkan pola hidup bagi masyarakat, tidak hanya melalui penurunan stunting namun salah satu cari yaitu dengan sosialisasi.
Advokasi Sosialisasi dan Promosi Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) ini dibuka langsung oleh Kadis Kesehatan PBD Naomi Netty Howay, disalah satu hotel Kota Sorong, Jumat (24/11/23).
“Kegiatan ini dilaksanakan agar kita dapat bekerja secara bersama-sama dalam kapasitas kita masing-masing baik di tingkat Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun disetiap puskesmas-puskesmas,” ucap Naomi Netty Howay, sebelum membuka kegiatan.
Diungkapkannya, IPK ini sangat penting menentukan keberhasilan suatu daerah karena didalam keluarga ada kesatuan terkecil yang harus kita perhatikan baik Bapak/Ibu/Anak.
“Keluarga perlu diperhatikan supaya kita mendapatkan generasi emas Papua yang nantinya akan memimpin Provinsi, oleh sebabnya usai sosialisasi peserta dapat kembali dapat menjadi corong dan narasumber untuk memberikan advokasi penyuluhan tentang IPK,” bebernya.
Jelasnya, kita perlu melakukan sosialisasi agar peserta mendapatkan hasil terbaik terutama keluarga karena semua bermuara ke penurunan stunting, misalnya sang ibu belum begitu memahami dengan baik cara menerapkan pola hidup sehat bagi anak penderita stunting.
“Mereka mungkin tidak tahu mengurus anak untuk bagaimana memberikan asupan gizi dan itu dimulai dari ibu hamil sampai anaknya berusia 2 tahun, meskipun badannya besar tapi otaknya kosong akhirnya akan menjadi beban Negara terutama Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Daya,” tegasnya.
Sehingga menurutnya, ini menjadi tanggung jawab besar bersama jadi kalau di puskesmas kerja masing-masing bidang disini harus berkolaborasi, kita perlu duduk bersama kemudian bersinergi dalam melakukan tugas-tugas sebagai Dinas Kesehatan.
“Nanti semua akan diinput namun sebagian belum mengetahui cara kerja agar dapat masuk sistem untuk membuat pelaporannya, maka sosialisasi perlu dilakukan agar duduk bersama menyatukan persepsi dan yang belum diketahui dapat diperoleh informasinya,” tandasnya.
Ia bilang, usai dari sosialisasi perwakilan dari setiap Kabupaten/Kota dapat kembali supaya melakukan tugas tanggung jawab, agar kualitas keluarga akan lebih baik dan menghasilkan IPK yang bagus kedepannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Petrus Meokbun yang juga sebagai Penanggung Jawab Seksi Pembangunan Bidang KB Dinkes-PBD, melaporkan kegiatan tersebut dilakukan selama 3 hari dengan 30 peserta.
Diharapkan, semua dapat mengikuti kegiatan advokasi sosialisasi hingga selesai sebab hal ini sangat penting supaya ketika kembali bisa langsung membagikan informasi di setiap perwakilan Kabupaten/Kota. (Mewa)
Komentar