Perkembangan Ekonomi Papua Barat Pasca Pandemi Perlahan Mulai Pulih

KAIMANA, PAPUA BARAT – Pertumbuhan ekonomi Papua Barat yang sempat anjlok hingga minus 0,8% pada tahun 2020 dan minus 0,5% pada tahun 2021 berangsur pulih pada tahun 2022 dengan kenaikan hingga 2%. Hal ini diungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rommy Tamawiwy saat mengisi kegiatan disemenasi Laporan Perekonomian Provinsi Papua Barat di Kabupaten Kaimana, Papua Barat Daya, Senin (13/3/23).

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Papua Barat sepanjang tahun 2022 disumbang oleh Lapangan Usaha (LU) sektor pertambangan dan penggalian serta LU industri pengolahan. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Papua Barat disumbang dari sektor konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

Selain itu pertumbuhan ekspos sektor Migas juga menjadi salah satu sumbangsih terhadap pemulihan perekonomian di Papua Barat melalui Migas LNG sebesar 99,17%.

Sementara itu, Prospek pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan melambat pada tahun 2023 akibat tingginya tekanan inflasi, agresivitas kenaikan suku bunga moneter dan krisis geopolitik Rusia – Ukraina yang berkepanjangan.

Sedangkan konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh pada level moderat walaupun sedikit melambat jika dibandingkan tahun 2022, ditopang dengan Inflasi IHK Papua Barat yang diperkirakan masih terkendali dengan sasaran 3% sampai 1% dari tahun ketahun.

Selain Bank Indonesia perwakilan Papua Barat, hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Dekranasda Papua Barat, Roma Pasaribu Waterpauw dan Bupati Kaimana Freddy Thie. (Oke)

Komentar