Peringati Sengsara Kristus, OMK Paroki Santo Petrus Lakukan Jalan Salib Hidup

SORONG,- Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Petrus Remu, Kota Sorong, menggelar jalan salib tepatnya hari ini yang dikenal sebagai perayaan Jumat Agung, jalan salib ini dilakukan untuk mengenang sekaligus memperingati kisah kesengsaraan Yesus yang telah rela wafat di kayu salib setelah menanggung siksaan oleh para tentara romawi.

Jalan salib ini dimulai dari awal ketika Yesus sedang diadili depan mahkamah agama kemudian Ia disiksa dan diolok-olok sampai harus memikul salib hingga tiba di bukti Golgota, tempat dimana Ia dan kedua Orang Penyamun disebelah kanan dan kirinya hendak disalibkan.

Perayaan Jumat Agung ini berjalan penuh dengan Hikmat terlihat dari seluruh umat Paroki Santo Petrus yang mengikuti kisah sengsara Yesus Kristus dengan penuh haru, cerita singkat ini tentunya hendak mengingatkan kita tentang bagaimana menderitanya Yesus untuk menebus setiap dosa umat manusia.

Ketua Dewan Paroki Santo Petrus Remu Sorong, Anneke Lieke Makatuuk, saat ditemui usai mengikuti jalan salib, Jumat (15/4/22) mengatakan bahwa, sebelum adanya pandemi begitu banyak umat yang bisa mengikuti perayaan jalan salib namun karena dibatasi sehingga perayaan tahun ini tetap berjalan dengan protokol kesehatan.

“Sebelum adanya Pandemi begitu banyak umat yang datang, namun tahun ini kami boleh diberikan kelonggaran dari pemerintah untuk diperkenankan mengikuti jalan salib meskipun dibatasi oleh paroki namun ibadah tetap berjalan dengan baik,” ujar Makatuuk.

Sementara itu, Pastor Paroki Santo Petrus Remu, Demasenus Satu, berharap seluruh umat yang mengikuti kisah sengsara ini benar-benar bisa menghayati serta bisa diaplikasikan sekaligus mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari melalui tutur kata tapi juga tingkah laku.

Untuk perayaan paskah tahun ini Orang Muda Katolik (OMK) sendiri telah melakukan latihan selama 2 bulan penuh untuk mempersiapkan perayaan jalan salib.

Selain itu juga pengurus gereja santo petrus pun telah mempersiapkan sejumlah hal seperti membagi waktu ibadah dan menerapkan protokol kesehatan. (Mewa)

Komentar