Peralatan Belum Dikembalikan, Pelatih Fisik Softball Harap Ini ke KONI

SORONG, – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah usai, Jawa Barat keluar menjadi Juara Umum pada perhelatan olahraga nasional tersebut. Sedangkan Papua Barat sendiri menempati posisi ke 24, dengan peraihan medali 3 emas, 14 perak dan 15 perunggu.

Dalam beberapa cabang lomba, Papua Barat masih belum mampu memberikan hasil yang memuaskan pada PON XX Papua.

____ ____ ____ ____

Pelatih fisik cabang olahraga softball, Irfan Dzulfikar buka-bukaan terkait permasalahan yang di alami atlit dan pelatih.

“tuntut prestasi tinggi tapi atlet, pelatih berdarah-darah berjuang,  tidak suport kami dengan pembinaan yang sistematis , terkonsep yang didesain dengan matang. hasilnya Papua Barat tidak mampu bersaing di PON, dengan keadaan KONI yang begini,” jelas Irafan.

Ia juga menjelaskan terkait alat pendukung latihan yang tidak memadai yang disediakan KONI Papua Barat saat memasuki gelanggang PON, dengan tuntutan prestasi tinggi.

“Saya punya peralatan pribadi yang sengaja saya bawa dari Sorong seperti ladder, hurdle sama karet. Dibawa karena melihat situasi di Manokwari saat alat-alat latihan tidak mendukung program , sehingga inisiatif saya membawa alat pribadi. Bulan September habis masa program tim, kita punya alat-alat katanya akan dikirim lewat pengurus Koni. Akan tetapi, sampai saat ini alat-alat tersebut belum saya terima,akhirnya disini latihan dengan alat seadanya, pakai kelapa juga” jelasnya.


Ia menjelaskan bahwa alat-alat tersebut sangat dibutuhkan, guna menunjang pembinaan olahraga yang saat ini sedang berlangsung, serta persiapan liga 3 di Kaimana bulan desember mendatang.

Ia berharap kedepannya, Papua Barat mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang ada untuk kemajuan olahraga di Papua Barat.

“Harapannya atas nama kemajuan olahraga di Papua Barat, dengan potensi SDA yang kaya, SDM yang melimpah, orang katakan gudangnya atlet, ini mampu dimaksimalkan dengan pembinaan yang baik. bukan pembinaan Djie Sam Soe yg cuma angka saja yang kelihatan. Artinya jelang PON saja baru bergerak cari atlet sana sini. KONI Papua Barat harus mampu bersinergi dengan KONI kota, KONI kabupaten untuk menghasilkan atlet yang siap dipakai di propinsi. selama inu tidak ada kerja sama yang nampak untuk mendesain  kemajuan olahraga bagi kita pu tanah papua barat dengan segala potensi ini. Suport  masih kurang,” harapnya. (Sya)

Komentar