SORONG, PBD – Dalam upaya memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten Sorong (Pemkab) Sorong melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Sorong telah merancang berbagai langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut.
Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Kabupaten Sorong Marthen Pajala menuturkan bahwa setiap hari kerja, pihaknya melakukan monitoring harga dan pasokan bahan pokok secara berkala untuk memastikan kestabilan harga di pasar.
Disebutkannya, inflasi di Kabupaten Sorong untuk bulan Januari 2025 tercatat sangat rendah, bahkan terjadi deflasi. Hal ini menurutnya menjadikan Kabupaten Sorong sebagai wilayah dengan inflasi terendah di Papua Barat Daya pada bulan Desember 2024 dan Januari 2025.
“Inflasi di Kabupaten Sorong bulan Januari 2025 tercatat rendah, sehingga terjadinya deflasi. Di Kabupaten Sorong sendiri menjadi wilayah dengan Inflasi terendah se-Papua Barat Daya pada bulan Desember dan Januari, sehingga kami berharap dengan kondisi ini bisa dipertahankan untuk menjaga stabilitas ekonomi Kabupaten Sorong,” ujar Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Kabupaten Sorong Marthen Pajala saat ditemui Sorongnews.com di ruang kerjanya, Kantor Dinas Perindakop dan UMKM Kabupaten Sorong, Rabu (26/2/25).
Diterangkannya bahwa, pihaknya akan melakukan beberapa upaya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan yakni dengan menggelar pasar ramadhan yang direncanakan akan berlangsung di Pasar Mariat Kabupaten Sorong.
“Beberapa upaya akan dilakukan kami Dinas Perindakop dan UMKM diantaranya adalah penyelenggaraan pasar Ramadhan yang akan berlangsung di Pasar Mariat. Pasar ini akan menjadi pusat perdagangan bahan kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan, dengan subsidi harga yang diberikan kepada pedagang, terutama pedagang mama-mama Papua dan komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, telur ayam, daging ayam, dan beras,” terangnya.
Selain itu, dibeberkannya bahwa, pemerintah daerah juga akan meningkatkan pengawasan terhadap BBM di SPBU se-Kabupaten Sorong guna memastikan kelancaran distribusi barang, khususnya bahan pokok.
“Kami bekerjasama dengan pihak terkait untuk sama-sama melakukan pengawasan BBM di SPBU untuk memastikan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok dan antrian panjang kendaraan yang terjadi do SPBU tentu akan mempengaruhi rantai pasok barang kebutuhan, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi kestabilan harga, sehingga kami melakukan pengawasan dalam hal itu,” bebernya.
Diakuinya bahwa, Dinas yang dipimpinnya itu telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan operasi pasar untuk memastikan harga-harga bahan pokok tetap stabil.
“Kami akan melakukan operasi pasar, termasuk operasi pasar minyak tanah juga akan dilakukan, mengingat tingginya kebutuhan minyak tanah selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, kami gelar telah melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk menambah pasokan minyak tanah di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa hingga hari raya idul fitri,” jelasnya.
Marthen menambahkan bahwa pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sorong akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, distributor, dan gudang-gudang guna memastikan tidak ada praktik penimbunan barang-barang kebutuhan pokok yang dapat merugikan masyarakat.
“Semua langkah ini kami lakukan untuk menjaga harga tetap terkendali dan memastikan pasokan barang kebutuhan pokok tetap aman, sehingga masyarakat dapat menjalani bulan Ramadhan dengan tenang dan nyaman,” tegasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan pihaknya, dirinya berharap Kabupaten Sorong dapat mempertahankan stabilitas harga dan pasokan selama bulan suci Ramadhan, serta mengendalikan inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kabupaten induk di Provinsi Papua Barat Daya ini. (Jharu)
Komentar