SORONG, – Pertumbuhan dan perkembangan budaya literasi di Indonesia sejauh ini sungguh memperihatinkan. Menurut UNESCO tahun 2016, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,001%.
Artinya dari 1000 orang masyarakat Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Belum lagi Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara terkait dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. (Https://perpustakaan.kemendagri.go.id, diakses, 12 Januari 2022).
Dalam rangka meningkatkan minat literasi masyarakat di Kabupaten Sorong, Pemerintah Kabupaten Sorong menghadirkan gedung perpustakaan baru, dengan fasilitas dan koleksi buku yang sangat beragam.
Gedung baru perpustakaan daerah tersebut sudah hampir 1 bulan beroperasi. Tepatnya, 16 Desember 2021 lalu gedung ini di resmikan langsung oleh Bupati Kabupaten Sorong, Johny Kamuru.
Kabupaten Sorong saat ini menjadi satu-satunya daerah di Papua Barat yang memiliki gedung perpustakaan daerah megah dengan fasilitas yang memadai.
Struktur bangunan terdiri dari dua lantai, dengan luas bangunan 720 meter per segi, dengan panjang 36 meter dan lebar 20 meter.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong Yoap Mayor saat ditemui, Rabu, (12/1/22) mengatakan, lantai pertama gedung perpustakaan terdiri dari, ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang membaca dan bermain anak-anak, ruang pengolahan buku, ruang multimedia (TIK), mushollah, toliet pria dan wanita.
Sedangkan pada lantai dua, terdiri dari ruang koleksi referensi, ruang pertemuan, ruang kepala dinas, ruang sekretaris dinas, tata usaha dan kepegawaian, ruang perencanaan dan keuangan, ruang kepala bidang, kepala seksi dan pustakawan, toilet pria dan wanita.
Fasilitas lengkap dan suasana yang nyaman menjadi perhatian dan komitmen pemerintah pusat dan daerah. Melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Pemerintah berupaya menghilangkan paradigma lama, yang beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah suatu tempat penyimpanan buku.
“Paradigma ini perlu ditinggalkan. Karena, merupakan salah satu penyebab terjadinya kemiskinan informasi di kalangan masyarakat,” ucap Yoap Mayor.
Berbagai fasilitas secara gratis diberikan kepada pengunjung perpustakaan, seperti wifi, kartu anggota, print tugas sekolah, ruangan multimedia yang bisa digunakan untuk menulis dan melakukan perkuliahan online serta aula yang bisa digunakan untuk kegiatan seminar, diskusi ataupun bedah buku.
Ia juga mengatakan, hadirnya perpustakaan daerah sebagai wadah untuk menunjang pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi dan masyarakat umum di Kabupaten Sorong.
Berbagai jenis buku tersedia dan menjadi koleksi di perpustakaan ini. Buku yang tersedia berasal dari segala rumpun keilmuan. Mulai dari yang paling ringan sampai berat, seperti buku komik, buku cerita sampai buku-buku kedokteran, teknik dan sosial.
Perpustakaan dibuka secara umum, dengan jam operasional mulai pukul 08:00 sampai 14:30 wit. Selain itu masyarakat juga bisa menjadi anggota perpustakaan daerah, hanya dengan mengisi formulir sesuai KTP, SIM atau kartu siswa.
“Semua bisa datang kesini, meminjam buku, dan menggunakan semua fasilitas yang ada. Anggota bisa meminjam 2 buku dalam waktu satu minggu, dan bisa di perpanjang kembali melalui online,” terang Yoap Mayor.
Di akhir pembicaraan, ia berharap, masyarakat umum bisa menggunakan fasilitas yang sudah disediakan. Dikarenakan perpustakaan memiliki peran yang krusial dalam masyarakat untuk meningkatkan tingkat literasi di Kabupaten Sorong. (Syai)
Komentar