RAJA AMPAT, PBD –Orideko Iriano Burdam menyatakan secara resmi, dirinya siap memimpin kabupaten Raja Ampat, tahun 2024 – 2029.
Hal ini disampaikan Orideko Burdam di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Kamis (27/9/2023).
Dinyatakan, sikap politiknya siap maju menjadi Bupati Raja Ampat periode 2024-2029, hal ini dikatakannya untuk memberikan kepastian politik dirinya, menyongsong agenda pesta demokrasi pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Pernyataan sikap politik resmi Orideko Burdam disampaikan pada ibadah “Malam Sabda dan Nada” Alumni Angkatan 93 STFT GKI I.S.Kijne, di gereja Alfa Omega Waisai, yang dihadiri Wakil Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Ketua STFT I.S.Kijne dan sejumlah perwakilan gereja serta petinggi GKI yang tersebar Raja Ampat dan di seluruh Tanah Papua.
Sebelum menyatakan sikapnya, Orideko Burdam, mengisahkan perjalanan kariernya dari bawah sejak menjadi ASN di kabupaten Sorong, hingga ke Raja Ampat, dengan karier puncak ASN sebagai Kepala Badan Keuangan, selanjutnya memasuki medan politik menjadi Wakil Bupati Raja Ampat bersama Bupati Abdul Faris Umlati S.E.
Menjadi Bupati Raja Ampat 2024-2029, Orideko Burdam bercita-cita membangun Raja Ampat yang baru, Yakni Raja Ampat Sehat, sehat dalam semua bidang, dengan melanjutkan pembangunan Marinda dan AFU yang sudah baik, serta memperbaiki hal-hal yang dianggap masih kurang dalam pembangunan masyarakat Raja Ampat ke depan.
Sementara itu, Wakil Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt.Hiskia Rollo S.Th, M.M, dalam pesan pastoralnya menyampaikan bahwa Jika Wakil Bupati mau naik keatas menjadi Bupati, itu tergantung Tuhan yang Maha Kuasa, yang Maha Baik, menjangkau jemaat, dan menyatakan sikap, mendukung orang yang keluar dari Bait Allah, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
“Bait Allah itu penting, bapak ibu , saudara-saudara, harus datang ke Bait Allah, bekerja untuk Tuhan di Bait Allah, yakin dan percaya, kerja di Bait Allah, tidak sia-sia. Seorang diutus keluar dari Bait Allah, akan menjadi berkat bagi semua yang ada diatas tanah ini,” ujar Pdt. Hiskia Rollo.
Pdt.Sien Latuputi S.Th, M.Th dalam refleksinya menyoroti transisi estafet kepemimpinan dari tokoh pemimpin tua Nabi Musa ke tokoh pemimpin muda Nabi Yosua, bahwa Yosua merupakan abdi setia Musa, yang berproses dari bawah hingga ditunjuk dan diberkati menjadi penerus kepemimpinan bangsa Israel.
Yosua yang baru dipilih mendapat tugas pertama yang sangat berat, membawa bangsa Israel menyebrangi Sungai Yordan. Namun karena Yosua dipilih Tuhan, dan diberkati Musa, maka dia dituntun Tuhan, dia berhasil karena pemimpin muda yang setia pada Tuhannya
Menutup pernyataannya, Orideko Burdam mohon dukungan dari pimpinan Sinode GKI Di Tanah Papua, Klasis-Klasis, PHMJ dan warga jemaat GKI Di Tanah Papua, khusus di Wilayah XI Raja Ampat yang terdiri dari Klasis Raja Ampat Utara, Tengah, Selatan dan Utara.
Malam Sabda dan Nada Angkatan 93 STFT GKI I.S.Kijne berisi pernyataan sikap Orideko Burdam, pesan Patoral Wakil Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, sekaligus memimpin “ Doa Pengutusan “, sementara Refleksi dan berkat oleh Ketua STF GKI I.S.Kijne Pdt.Sintje Latuputy D.Th. (Kevin/JO)
Komentar