RAJA AMPAT, PBD – Anggota DPRK Raja Ampat, Muamar Kadafi, dan pihak PT Gag Nikel menyampaikan pernyataan berbeda terkait pelaksanaan bantuan pendidikan bagi siswa-siswi di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kadafi yang merupakan putra asli Pulau Gag menilai program pemberdayaan masyarakat (PPM) di bidang pendidikan yang dijalankan oleh PT Gag Nikel belum sesuai dengan kesepakatan awal. Ia menilai, pelaksanaan program tersebut tidak sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang dalam perjanjian bersama sebelum aktivitas tambang dimulai.
“Program pemberdayaan masyarakat PT Gag Nikel di bidang pendidikan tidak berjalan sesuai kesepakatan awal. Ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen perusahaan dan efektivitas pelaksanaannya,” ujar Muamar Kadafi kepada wartawan, Minggu (26/10/25).
Kadafi juga meragukan pernyataan perusahaan yang mengklaim telah menyalurkan beasiswa kepada siswa SD dan SMP di Pulau Gag. Menurutnya, fakta di lapangan tidak menunjukkan adanya bantuan rutin sebagaimana disebutkan oleh pihak perusahaan.
“PT Gag Nikel hanya memberikan bantuan studi akhir dengan prosedur tertentu, namun klaim tentang beasiswa untuk siswa SD dan SMP tidak terlihat dan tidak diketahui,” tegasnya.
Ia menambahkan, bantuan pendidikan untuk masyarakat asli Pulau Gag sebagai pemilik hak ulayat sudah diatur dalam dokumen kesepakatan yang ditandatangani sebelum perusahaan mulai beroperasi. Oleh karena itu, Kadafi meminta PT Gag Nikel menjelaskan secara terbuka pelaksanaan program pendidikan yang dimaksud.
Menanggapi hal tersebut, Supervisor External Comdev PT Gag Nikel, Haris Syamsudin, yang mewakili Office Manager Rudy Sumual, membantah tudingan bahwa perusahaan tidak menyalurkan bantuan pendidikan.
Menurut Haris, PT Gag Nikel telah menyalurkan tabungan beasiswa bagi siswa berprestasi di SDN 13 dan SMPN 19 Kampung Gag, yang diberikan setiap semester kepada siswa peringkat 1, 2, dan 3.
“Bantuan pendidikan yang berjalan di SD dan SMP di Pulau Gag merupakan bagian dari program PPM perusahaan. Beasiswa diberikan bagi siswa-siswi berprestasi setiap semester,” jelas Haris kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (27/10/2025).
Selain beasiswa, lanjut Haris, perusahaan juga turut berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana sekolah di Kampung Gag.
“Bukan berarti siswa lain yang belum berprestasi tidak diperhatikan. PT Gag Nikel juga membantu sarana dan prasarana pendidikan di Kampung Gag,” tambahnya.
Klarifikasi kedua pihak ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama untuk memastikan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Pulau Gag berjalan transparan dan tepat sasaran. (David)









Komentar