SORONG,- Dalam rangka HUT TNI ke -76 pada (5/10/21) TNI Angkatan Laut Lantamal XIV Sorong bekerjasama dengan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) dan AirNav serta beberapa Komunitas Mangi-mangi melakukan penanaman pohon mangrove di sekitaran area Bandara DEO Sorong Papua Barat, Rabu (29/9/21).
Dikatakan Komandan Lantamal XIV Sorong, Laksma TNI Imam Musani, tujuan utama dilakukan penanaman pohon mangrove sebanyak 2.500 bibit adalah untuk melindungi aset Negara yakni Bandara Kelas 1 Sorong agar terhindar dari abrasi sebab posisi Bandara sendiri berada di tepian pantai.
“Kami dengan masyarakat memiliki kesepahaman bahwa bandara DEO adalah aset yang wajib dilindungi. Salah satunya dengan menjaga abrasi di sepanjang landasan pacu yang tepat berada di pinggir pantai,” terang Danlantamal.
Tak hanya itu, lokasi penanaman pohon mangrove ini juga nyatanya terbilang cukup jauh untuk ditempuh bila melalui daratan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat anggota TNI AL dan para warga, yang harus menyusuri jalan yang sekitar 1 KM untuk menuju lokasi penanaman pohon mangrove dengan menggunakan sepatu boot.
Pohon Mangrove biasanya dijadikan sebagai kawasan wisata kampung dan memiliki begitu banyak manfaatnya, tak hanya itu pohon mangrove atau yang biasa disebut hutan mangrove ini juga dapat melindungi perumahan masyarakat pesisir pantai agar terhindar dari abrasi.
Seperti dikatakan Yonasew yang merupakan Ketua komunitas Mangi-mangi saat ditemui usai menanam pohon mangrove, bahwa pohon mangrove ini memiliki banyak manfaat tak hanya melindungi namun, buah pohon mangrove ini juga dapat dikelola menjadi minuman (Jus), serta Snack dan obat-obatan.
Bibit pohon mangrove sendiri diambil melalui pohon yang berada di hutan, kemudian ditanamkan dalam polibag dengan campuran tanah yang berada di laut dan dijaga hingga bibit tersebut mengeluarkan akarnya, dan tahap selanjutnya ditanamkan pada tepian pantai dengan menggunakan kayu agar disaat air pasang pohon mangrove tidak mudah terlepas.
Tak hanya itu pohon mangrove ini juga menjadi salah satu mata pencaharian warga sekitaran kelurahan Kladufu RT 2 RW 7 sehingga dibudidayakan dan terbentuklah beberapa komunitas dalam penanaman pohon mangrove ini sejak 2010 hingga saat ini.
“Bibit pohon mangrove ini bisa dibuat 100 hingga 500 tergantung dari kekuatan, tanam mangrove tidak segampang yang dilihat karena kadang rusak kami harus tanam yang baru lagi,” ungkap Elaworoi
“Menanam mangrove juga tergantung pada kondisi lautan, jika menjelang musim ombak, maka mangrove harus tetap di perhatikan karena bisa jadi terkena hama seperti semut,”demikian tutup Yonasew.
Sebelumnya Lantamal XIV Sorong telah melakukan kegiatan donor darah dan hari ini penanaman pohon mangrove dan besoknya akan diadakan kegiatan sunatan massal yang melibatkan 100 orang anak yang berlangsung di area Lantamal XIV Sorong, Kamis (30/9/21). (Fatrab/Oke)
Komentar