Masyarakat Adat Lindungi Sumber Daya Alam Dengan Sasi dan Peraturan Adat

Wayag, 03 November 2020. Kelimpahan sumber daya alam hayati kelautan di Raja Ampat merupakan salah satu objek pemanfaatan utama bagi masyarakat, baik itu dalam konteks perikanan maupun pariwisata, yang perlu dikelola secara berkelanjutan agar manfaatnya bisa lestari.

Di sisi lain, kekayaan alami yang dimiliki kabupaten kepulauan ini juga mengakibatkan maraknya pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan yang, berdasarkan patroli rutin yang dilakukan masyarakat, sebagian besar dilakukan oleh pelaku dari luar Raja Ampat.

Berdasarkan latar belakang tersebut masyarakat Kawe asal Kampung Selpele dan Salio, yang wilayah adatnya merupakan bagian dari Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Waigeo Sebelah Barat, menyelenggarakan acara tutup sasi terhadap biota laut seperti teripang, lola, lobster, kima, dan penyu pada tanggal 03 November 2020.

Bapak Marten Ayelo, salah satu tokoh adat Kawe, menyatakan, “Banyak masyarakat luar yang datang ambil hasil laut di Pulau Wayag. Sebelumnya sudah dua kali sasi seperti ini dilakukan oleh masyarakat Kawe.” Ketika ditanya harapan masyarakat dari sasi ini Marten Ayelo menyampaikan, “Kami ingin mendapatkan hasil laut yang lebih baik lagi.”

Komentar