Malasigi: Permata Wisata Papua Barat Daya Terkendala Akses Jalan

SORONG, PBD – Kampung Persiapan Malasigi, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, menjadi sorotan nasional setelah berhasil meraih Juara 1 Kategori Desa Perintis dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024.

Namun, dibalik prestasi gemilang tersebut, tersimpan persoalan serius yang mengancam keberlanjutan sektor pariwisata di kampung itu yakni rusaknya infrastruktur jalan menuju lokasi wisata unggulan.

Kepala Kampung Persiapan Malasigi, Manase Fami mengatakan bahwa meski sektor wisata di Malasigi berjalan aman, kerusakan jalan menjadi kendala utama.

“Kondisi jalan menuju sumber air panas sebagai destinasi utama rusak parah, bukan sekadar rusak biasa. Dari Januari sampai Mei 2025, ada 50 trip wisata yang batal karena akses jalan,” ujar Kepala Kampung Persiapan Malasigi Manase Fami, Senin (14/7/25)

Ia menyebut bahwa Kampung Persiapan Malasigi memiliki sejumlah destinasi wisata yang potensial dan unik. Selain sumber air panas alami, kawasan ini juga menjadi habitat lima jenis burung cenderawasih langka. Tak hanya itu, ada pula objek wisata goa, reptil endemik, wisata berburu gurame hutan, hingga tarian adat yang rutin ditampilkan kepada wisatawan.

“Kami selalu menyambut tamu dengan tarian adat. Itu bentuk penghargaan kami terhadap para pengunjung,” terangnya.

Lebih lanjut, Ketua Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Belempe itu membeberkan bahwa sejak 2022, pariwisata di Malasigi mulai berkembang dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk NGO. Diakuinya, fasilitas yang dibangun di antaranya adalah homestay, shelter hingga fasilitas kayu bangunan untuk pengelolaan wisata lokal.

“Banyak pihak sudah bantu kami. Namun semua itu tidak akan berfungsi optimal kalau jalan kesana tetap rusak,” bebernya.

Ia memaparkan, menurut catatan kampung, kunjungan wisatawan meningkat signifikan sepanjang 2023–2024, dengan rata-rata 12 hingga 15 trip wisata per bulan. Namun pada 2025, terjadi penurunan drastis akibat kondisi jalan yang tidak memungkinkan kendaraan melintas, kecuali kendaraan khusus.

“Yang bisa lewat hanya mobil-mobil tertentu. Jembatan pun sudah rusak parah,” paparnya.

Manase juga menyatakan harapan agar pemerintah kabupaten dan provinsi ikut mendorong pengembangan destinasi ini secara berkelanjutan. Ia mengusulkan sistem pengenaan karcis wisata resmi, pembangunan homestay, tempat parkir dan perbaikan akses jalan sepanjang 30 km menuju kampung Persiapan Malasigi itu.

Sebagai timbal balik, ia menyampaikan bahwa masyarakat siap membayar pajak pariwisata kepada pemerintah, mengingat fasilitas yang dibangun merupakan investasi bersama.

“Kami siap dukung penuh kebijakan pemerintah, karena ini bukan hanya bawa nama kampung, namun nama besar Provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten Sorong,” pungkasnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk serius menangani sektor pariwisata.(Jharu)

Komentar