KABUPATEN SORONG,- Mengenakan jas kuning serta membawa atribut demostrasi, berupa spanduk dan pamflet bertuliskan poin tuntutan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK), bergerak bersama-sama dengan seluruh lapisan mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Papua (Unipa), melakukan aksi penyampaian aspirasi, bertempat di depan Kampus II Universitas Papua, Fakultas Kedokteran, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (15/8/22).
Dalam penyampaian aspirasinya, seluruh mahasiswa FK Unipa ini menuntut tiga poin tuntutan agar segera direalisasikan, terhadap sistem yang terjadi selama ini di fakultas tersebut.
Melalui Ketua BEM FK Unipa, Yusuf Hermawan, dalam orasinya menyampaikan bahwa, ada tiga poin tuntutan yang diinginkan selama ini oleh mahasiswa FK Unipa.
“Kami seluruh mahasiswa FK Unipa menuntut terhadap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Papua, Ir. Febriza Dwi Ranti, M.Si, P.HD, untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Dekan difinitif FK Unipa,” kata Yusuf.
Sambungnya, seluruh mahasiswa FK Unipa ini berupaya meminta kepada Febriza Dwi Ranti, untuk segera lengser dari kursi jabatannya sebagai Dekan FK Unipa. Dimana dinilai mahasiswa, Dekan FK Unipa ini harus berlatar belakang seorang dokter, sesuai Permendikbudristek No. 36 tahun 2021 tentang Fakultas Kedokteran dan Fakultas Gigi.
“Kami mahasiswa FK Unipa menuntut Dekan FK Unipa untuk segera turun dari jabatannya sebagai Dekan, kami menilai Dekan FK Unipa harus berlatar belakang sebagai seorang dokter, hal ini tercantum pada Permendikbudristek No. 36 tahun 2021 tentang Fakultas Kedokteran dan Fakultas Gigi,” sambungnya.
Selain itu, Yusuf Hermawan juga menegaskan bahwa seluruh lapisan mahasiswa FK Unipa ini menuntut dan mengecam Rektor Unipa agar sesegera mungkin bertanggung jawab dalam hal mengurus dana hibah FK Unipa ke provinsi, kabupaten, kota di Papua Barat agar dana hibah FK Unipa ini dapat diturunkan kembali ke FK Unipa.
“Mahasiswa menuntut kepada Rektor kami, Rektor Universitas Papua, agar segera bertanggung jawab dalam mengurus dana hibah FK Unipa ke Provinsi, kabupaten dan Kota di Papua Barat, agar dana hibah FK Unipa ini dapat turun kembali ke FK Unipa, kami inginkan hal ini” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan, Markus Mili, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa ada tiga poin tuntutan yang diinginkan mahasiswa, dimana sebelumnya selama 10 bulan lamanya, pihak fakultas hingga rektorat tak menggubris keinginan dari mahasiswa, sehingga mahasiswa melakukan aksi hari ini, sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap sistem yang berjalan di FK Unipa ini.
“Tuntutannya sudah jelas, seperti tiga poin yang disampaikan tadi, kenapa kami tuntut begini, dikarenakan kami selama 10 bulan tuntutannya tak pernah dijawab, maka hari ini kami lakukan aksi seperti ini,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan bahwa, mahasiswa telah melakukan negosiasi selama dua kali, namun tak ada jawaban pasti dari pihak fakultas maupun rektorat.
“Kami telah lakukan negosiasi dua kali, bahwa memang tidak ada jawaban, hal ini kami telah bicarakan kepada pimpinan di fakultas hingga pihak rektorat,” terangnya.
Markus menuturkan bahwa, mahasiswa awalnya ingin melakukan aksi pemalangan pintu fakultas. Kendati demikian, pihak fakultas telah bernegosiasi bersama perwakilan mahasiswa untuk tak melakukan aksi seperti ini, sembari menunggu keputusan resmi dari pihak rektorat, sehingga upaya pemalangan pintu fakultas tak jadi dilakukan, dan pihak fakultas kedokteran diberikan jangka waktu selama 3×24 jam untuk segera menjawab dan merealisasikan tuntutan dari mahasiswa.
“Tidak jadi memalang pintu fakultas, di surat kami disampaikan satu minggu, namun setelah bernegosiasi disepakati hanya 3×24 jam. Dari 3×24 jam tidak ada jawaban, kami akan lakukan aksi yang lebih besar kedepannya,” ancamannya.
Namun sangat disayangkan, beberapa poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa FK Unipa, tak terlihat sosok Dekan FK Unipa ini berada di tempat penyampaian aspirasi tersebut.
Kemudian, mewakili Dekan FK Unipa dan pihak rektorat dalam menanggapi aspirasi yang di sampaikan seluruh mahasiswa, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Papua, Daniel Y. Seseray menjelaskan bahwa pihaknya telah diberikan jangka waktu selama 3×24 jam untuk menjawab tiga poin tuntutan yang telah disampaikan mahasiswa.
“Aksi hari ini, mahasiswa memberikan waktu kepada pihak rektorat 3×24 jam untuk merespon tiga poin tuntutan mereka (mahasiswa) dan rektor bisa hadir dalam menjawab tiga poin tuntutan tersebut,” kata Wakil Dekan III FK Unipa.
Lanjutnya, disebutkan Wakil Dekan III ini, bahwa aktivitas fakultas akan tetap berjalan selama 3×24 jam, pemalangan pintu fakultas tak jadi dilakukan, sambil menunggu jawaban resmi dari pihak rektorat.
“Jadi fakultas tetap beraktivitas selama waktu yang diberikan, selama 3×24 jam untuk ada respon dan jawaban. Negosiasi tadi, tidak jadi pemalangan fakultas, namun aksi penyampaian aspirasi sudah disampaikan dan kami dengar maksud dan tujuan dari mahasiswa, pemalangan tidak dilakukan, diberikan jangka waktu 3×24 jam, untuk menunggu jawaban resmi dari rektorat,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan media ini di lapangan, penyampaian aspirasi ini diwarnai aksi bakar ban oleh mahasiswa sebagai bentuk kekecewaan mereka (mahasiswa) atas sistem yang terjadi selama ini di rumah mereka (fakultas kedokteran).
Terlihat juga, puluhan aparat kepolisian dari Polsek Aimas ikut mengamankan lokasi aksi, untuk menjaga agar situasi kampus aman dan kondusif. (Jharu)
Komentar