Lantamal XIV Sorong Gelar Satgas Opster TNI, Dorong Upaya Pelestarian Budaya Gotong Royong

SORONG, PBD – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong melaksanakan upacara pembukaan Satuan Tugas Operasi Teritorial (Satgas Opster) TNI tahun 2024 bertempat di Pantai Suprau, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (8/10/24).

Kegiatan upacara Satgas Opster TNI tahun 2024 itu melibatkan PJU Lantamal XIV Sorong, para Kadis dan Kasatker Lantamal XIV Sorong serta insan pers.

Komandan Lantamal (Danlantamal) XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo mengatakan bahwa, tujuan utama dari Satgas Opster TNI adalah untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, TNI menggelar Satgas operasi militer selain perang (Opster) di wilayah Suprau.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, guna mempererat ke-bhinneka tunggal ika-an, serta rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Danlantamal XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo.

Diterangkannya bahwa, prioritas sasaran utama dalam Satgas Opster ini yaitu rehab atau perbaikan rumah tidak layak huni milik masyarakat setempat hingga pengecatan tempat ibadah di wilayah ini.

“Sedangkan sasaran non fisik akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi kesehatan dan pencegahan gizi buruk atau stunting yang dilaksanakan di Kelurahan Suprau, penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara di SMP Negeri 5 Kota Sorong serta pendistribusian bantuan sosial kepada masyarakat setempat,” lanjutnya.

Diungkapkannya bahwa, Satgas Opster TNI ini melibatkan jajaran TNI diseluruh wilayah Sorong yang bekerjasama dengan instansi dan stakeholder terkait.

“Opster TNI juga merupakan upaya untuk melestarikan budaya kebersamaan yang merupakan nilai luhur bangsa termasuk budaya gotong royong,” bebernya.

Pada kesempatan itu, ditambahkannya bahwa, Opster TNI yang dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi, memiliki wawasan kebangsaan dan karakter berbangsa.

“Ini diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi, memiliki wawasan kebangsaan dan karakter berbangsa, serta tidak mudah terprovokasi dengan pengaruh negatif yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya. (Jharu)

Komentar