SORONG, PBD – Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII Kasuari buka suara dan membantah keras isu oknum TNI yang menganiaya warga berinisial AK (23) di Km 17 Kota Sorong hingga tewas sebelumnya terlebih dahulu disekap.
Hal ini dibantah langsung Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan saat jumpa pers di Markas Komando Korem 181/PVT, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (18/2/25).
Dikatakannya bahwa, kejadian sebenarnya terjadi bermula pada saat oknum anggota TNI dipukul bersama pacarnya dan orang tuanya.
“Kami luruskan informasi yang beredar, tidak ada penyekapan terhadap korban sebelum kejadian. Awal mula peristiwa ini justru berawal dari anggota kami yang dipukul bersama pacarnya dan orang tuanya, itu yang menjadi pemicu awal,” ujar Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan.
Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen penuh dalam menegakkan hukum secara transparan.
“Kami tidak menutup-nutupi, apa pun yang terjadi jika anggota kami terbukti bersalah maka proses hukum akan tetap berjalan, sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Dirinya meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah termakan isu simpang siur dan memastikan informasi yang beredar dikroscek terlebih dahulu.
“Kami harap semua pihak dapat bersikap bijak dan tetap menjaga kondusivitas Kota Sorong agar proses ini berjalan dengan baik,” tandasnya.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih mendalam oleh Polisi Militer (POM). Kodam XVIII/Kasuari berjanji akan terus memberikan perkembangan terbaru terkait kasus ini demi memastikan proses hukum berjalan transparan dan sesuai prosedur.
Sebelumnya diberitakan Sorongnews.com, sejumlah warga melakukan aksi pemalangan jalan nasional tepatnya di Jalan Sorong-Klamono, Km 17, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu siang (16/2/25).
Aksi pemalangan ini terjadi sejak pukul 12.10 WIT. Sejumlah warga melakukan aksi pemalangan menggunakan kayu dan batu. Selain melakukan aksi pemalangan, warga turut membakar ban bekas ditengah jalan raya tersebut.
Diketahui, peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oknum TNI itu terjadi pada Jumat (14/2/25) lalu mengakibatkan korban AK (23) dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (16/2/25) di RSUD JP Wanane, Kabupaten Sorong. (Jharu)
Komentar