Kalimat Ini Menjadi Pesan Terakhir Jumame Kepada Keluarga

SORONG, – Mantan Wali Kota Sorong pertama sekaligus tokoh pemekaran Kota Sorong, Drs. Jonathan Annes Jumame, MM, tutup usia di Kota Sorong, Papua Barat, Senin sore (1/11/21). Jumame diketahui meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Herlina Kota Sorong akibat serangan jantung dan selanjutnya disemayamkan dik ediamannya di Jl Burung Kurana Kota Sorong hingga menunggu pemakaman yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari Kamis siang (4/11/21).

Pria kelahiran Maybrat, 15 Desember  1949 meninggal dunia diusia 71 tahun. Meninggalkan seorang isteri, 7 orang anak, 17 orang cucu dan 1 calon cicit. Dimata keluarga, Jumame terkenal sebagai seorang Bapak yang mengayomi ketujuh anak dan anak mantunya serta menjadi idola cucu-cucunya.

____ ____ ____ ____

Salah satu anak mantu J.A.Jumame, Ronald Wally disela-sela persiapan kedukaan dikediaman Jumame, menceritakan mengenai kronologis Almarhum ketika menghembuskan nafas terakhirnya.

“Bapak dalam keadaan sehat, namun memang mempunyai riwayat sakit jantung dan sudah pasang ring sejak tahun 2005 dan rutin melakukan chek up. Tadi sekitar jam 14.30, Bapak tiba-tiba jatuh. Adik yang menjaga langsung telepon Saya yang kebetulan bersama isteri memang menuju kediaman Bapak. Setelah itu, Kami angkat Bapak dan menuju Rumah Sakit Herlina. Setelah sampai rumah sakit, dokter melakukan tindakan hampir 30 menit. Sayangnya, Beliau dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 15.10,” terang Ronald.

https://sorongnews.com/mantan-wali-kota-sorong-pertama-tutup-usia/

Ia mengatakan bahwa sekitar 10 tahun lamanya, Ia menjadi salah satu teman cerita Almarhum, namun dua hari sejak Sabtu (30/10) dan hari Minggu (31/10) percakapan lebih intens.

“Dua hari itu, Kami bercerita sejak pukul 4 sore hingga jam 12 malam. Beliau banyak cerita soal pemerintahan, kebijakan, sosial dan lebih banyak menasehati. Nasehatnya, kerja dengan baik, jangan puas diri dan selalu memaafkan orang lain. Ia juga berpesan agar keluarga dapat pulihkan segala hubungan dengan orang lain. Beliau juga berdoa dan menyebutkan Tuhan melalui anak-anak Saya, Pulihkan jika ada yang tidak beres yang pernah Bapak perbuat. Pulihkan hubungan Bapak dengan semua orang. Kami tidak tahu jika itu pesan terakhir, tapi itu berkesan saat Bapak sudah tiada seperti saat ini,” ujar Ronald.

Ia pun menceritakan kesannya saat menjadi anak mantu orang nomor satu di Pemerintah Kota Sorong 20 tahun lalu. Ia menjadi PNS dan menjadi anak mantu bukan berarti Ia harus mendapatkan kelebihan dan aji mumpung dengan jabatan Bapak Mertuanya tersebut.

“20 tahun lalu saat Saya jadi PNS di Pemkot, Saya ditaruh seperti di tengah hutan dengan sebilah pisau. Beliau mendidik anak-anaknya tidak memberikan fasilitas sebagai orang nomor satu, tetapi anak-anaknya harus mandiri. Kami hidup dengan cara itu dan Puji Tuhan sekarang Saya dan Isteri dapat terus berkarya dan mengabdi sebagai PNS di Pemkot Sorong. Isteri Saya kabid di Badan Keuangan dan Saya di Dispenda,” ujar Ronald.

Ditinggal keluarga tercinta dalam kurun setahun, Keluarga Besar Jumame mengaku ikhlas atas garis takdir yang ditentukan oleh Tuhan. Dimana sebelumnya pada 11 Juni 2021, anak kedua Jumame, Reynold Jumame yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Sorong 2009-2014 meninggal dunia dan empat bulan kemudian sang Ayah tercinta J.A.Jumame kembali menghadap sang Ilahi.

“Dari segi rohani dan pandangan dunia, kematian tidak bisa dihindari. Kami Ikhlas dan tulus. Kami percaya dan meyakini bahwa Tuhan ambil kembali milikNya. Saya sendiri bahkan tidak berhak memiliki tubuh Saya sendiri. Duka sedih pasti kami rasakan, tapi semua adalah kehendak Tuhan,” imbuh Ronald.

Ia pun berharap kepada pemerintah Kota Sorong, generasi penerus J.A.Jumame, generasi muda Papua agar tidak melupakan sejarah. J.A.Jumame merupakan salah satu tokoh pamong abdi negara bertangan dingin yang berhasil membawa Kota Sorong dari hutan kemudian menjadi kebun dan taman yang Indah hingga diperebutkan banyak pihak.

“Kami harap Wali Kota Sorong dan jajaran, ada penghargaan yang layak bagi jasa-jasa Almarhum selama ini. Beliau pernah berbakti meletakan fondasi yang baik hingga Pemerintah Kota Sorong dapat merayakan setiap ulang tahunnya pada 28 Februari. Kepada Masyarakat Kota Sorong, Kami pihak keluarga mengucapkan terima kasih banyak, sudah kenal Bapak sebagai figure yang membina, mengayomi warga selama 3 periode masa kepemimpinan beliau,” harap Ronald.

Terkait pemakaman yang direncanakan akan dilaksanakan pada Kamis (4/11) pihak keluarga masih menunggu kordinasi dengan pemerintah Kota Sorong. Apakah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau seperti apa. Namun pihak Keluarga pun telah menyiapkan sebuah lahan yang indah di kawasan kampus Bukit Zaitun, karena Alamrhum sendiri merupakan Pembina yayasan Bukit Zaitun. (Oke)

Baca Juga : https://sorongnews.com/lintas-suku-dan-agama-begini-cerita-kedekatan-jumame-dengan-sabonnama/

Komentar