Ironis, Remaja Ini 12 Tahun Hanya Terbaring Ditempat Tidur

 

SORONG, – Ikatan Pemuda Mahasiswa Pelajar Kei (IPMPK) Sorong Raya melakukan kunjungan singkat terhadap Remaja berkebutuhan khusus bernama Sintia yang diketahui terbaring sakit selama 12 tahun yang berlokasi di kampung kei Kota Sorong, Papua Barat. Sabtu (1/5/21).

Sintia yang mendapatkan kunjungan pun merasa senang. Ia yang hanya bisa tidur diatas kasur busa, hanya mengenakan diapers tanpa busana. Selapis kulit masih tersisa membalut tulang belulang jauh dari pertumbuhan normal seusianya.

Ia terus melempar senyum kepada sejumlah pemuda IPMPK yang datang jauh mengunjungi rumah orang tuanya.

Heni selaku wakil ketua II IPMPK mengatakan karena rasa sayang ain ni ain inilah yang membuat mereka datang usai salah satu pengurus IPMPK, Rafael memberitahukan kondisi Sintia.

“Rasa sayang ain ni ain itulah yang membuat kita datang malam hari ini, naik gunung turun gunung dari lorong ke lorong itu semua karena ain ni ain. Saya merasa sangat sayang dan ingin memberikan yang terbaik tapi terbatas. akan tetapi kita datang malam hari ini secara manusiawi untuk melihat kondisi adik kita sintia walaupun dalam keadaan hujan. Kami tidak berjanji banyak hal akan tetapi sebisa kami lebih dari pada itu biarlah Tuhan memberkati menjaga serta melindungi dia, sudah sangat cukup” terang Heni.

Sementara itu ditambahkan oleh Yanti selaku ketua kordinator humas IPMPK bahwasannya kondisi Sintia sangat memprihatinkan sehingga membutuhkan pemeriksaan secara fisik karena sebagian tubuh tidak dapat digerakkan.

“Pada dasarnya, Kami sangat prihatin terhadap kondisi adik Sintia dan saya akan menindak lanjuti apa yang saya lihat malam ini yang pertama adalah Saya akan sampaikan ke pak Sabonama selaku anggota DPRD dan kemungkinan besok saya akan membawa tim SR untuk melihat secara fisik tubuhnya apakah ada penyakit yang telah dialami oleh adik Sintia karena ada tubuh yang memang tidak bisa digerakkan sehingga kita perlu memberikan obat-obatan yang harus dikonsumsi dari dalam” terang Yanti.

Ia menambahkan bahwa dirinya akan berupaya agar secepatnya Sintia mendapatkan perawatan yang layak.

“Saya akan berusaha malam ini berkoordinasi bersama tim medis, agar bagaimana caranya untuk bisa secepatnya menanggani adik Sintia karena saya mendengar sendiri adik Sintia tidak memiliki kartu berobat atau KIS jadi kemungkinan itu yang akan saya tangani kalau memang ada perawatan lanjutan ke rumah sakit” sambungnya.

Yanti berharap Pemerintah agar lebih peka terhadap hal-hal yang dialami oleh warga yang benar-benar membutuhkan. Negara harus hadir untuk rakyatnya. (Imah)

___ __ ___ ___ ___ ___ ___ ___ __ ___ __ __ __ ___

Komentar