SORONG – Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan kegiatan peningkatan apresiasi sastra bagi generasi muda di Aston Hotel Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (28/8/23).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Sukardi Gau, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memicu kembali minat berkarya sastra pada generasi muda dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah mencipta dan mengapresiasi karya sastra.
Termasuk meningkatkan rasa cinta dan sikap positif generasi muda setelah mengenal, memahami, dan menghayati berbagai karya sastra. Serta mampu bersikap kritis dan apresiatif terhadap karya sastra, menggairahkan minat para generasi muda dalam membaca dan mencipta karya sastra.
“Kami berharap kegiatan ini memicu generasi muda Kota Sorong kembali minat berkarya sastra dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah mencipta dan mengapresiasi karya sastra,” kata Sukardi Gau kepada awak media.
Ia bilang, seiring dengan berjalannya waktu, semakin pesat pula perkembangan zaman dengan berbagai teknologi yang sangat besar, memberi pengaruh yang besar pula pada kesusastraan Indonesia dan generasi muda yang mengapresiasi karya sastra.
Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya karya sastra yang dibuat dalam bentuk digital.
Olehnya, dapat dipastikan bahwa hal ini membuat jarak pemisah antara penulis dengan pengapresiasi sastra tersebut semakin jauh.
Semakin berkembanganya teknologi, ucapnya kuantitas karya sastra di tangan generasi muda semakin besar.
“Generasi muda harus dirangsang kembali untuk mengenal dan menikmati karya sastra sebab kesusastraan berperan mengasah budi pekerti,” jelasnya.
Ia berujar, hilangnya kesantunan dalam bertutur lewat media sosial juga menjadi tolok ukur merosotnya ketertarikan generasi muda dengan kajian karya sastra.
Hal itu digantikan dengan munculnya beragam konten yang dianggap lebih menarik dan menghibur.
Namun, nyatanya hal itu membawa dampak yang negatif bagi daya kritis generasi muda terhadap suatu hal.
“Berdasarkan latar belakang tersebut, Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan kegiatan tersebut,” pungkas Sukardi.
Pada kesempatan tersebut dihadirkan nara sumber, seorang penulis ternama bernama Felix K. Nesi dengan moderator Ummu Fatimah Ria Lestari.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Victory Sorong, IAIN Sorong, dan Pegiat Literasi di Kota Sorong.
Hadir mengikuti kegiatan pembukaan, perwakilan Pj Wali Kota Sorong yang diwakili sekretaris Perpustakaan daerah. (Oke)
Komentar