SORONG,- Meskipun natal dan tahun baru telah usai, harga sejumlah komoditi di pasar sentral Remu, kota Sorong, Papua Barat, sampai saat ini masih belum stabil.
Pedagang yang menjual cabai rawit menawarkan cabai rawit dari kisaran harga 100 ribu sampai 140 ribu per kilo.
“Awalnya harga cabai rawit biasa kisaran harga 50 ribu sampai 70 ribu, saat ini menembus harga kisaran 100 ribu keatas,” kata Ummi Kalsum saat ditemui Sorongnews.com, Jumat (14/1/22)
Disampaikannya, pasokan cabai lokal pun hingga saat ini masih mengalami kekosongan, sehingga beberapa pedagang merasa sulit mendapat kesediaan stok cabai lokal.
Hal tersebut membuat pedagang mendatang stok cabai rawit dari luar kota Sorong yakni dari Manado, Palu hingga Makassar.
Selain itu, Ummi mengatakan bahwa masih tingginya harga cabai saat ini dikarenakan pengiriman oleh daerah pemasok belum stabil, diakibatkan faktor cuaca yang saat ini terjadi, sehingga harga cabai belum sepenuhnya normal kembali.
Menurut beberapa pedagang lainnya, mengaku menjual cabai rawit kisaran 100 ribu keatas per kilogram sebab harga pada tingkat agen juga mengalami kenaikan yang begitu signifikan.
Dibeberkan sejumlah pedagang, bahwa terhitung mulai mewabahnya pandemi COVID 19, saat ini konsumen yang berbelanja di pasar saat ini menurun dan berkurang.
Menurut warga usai berbelanja di pasar, kestabilan harga cabai ini tidak dipantau ketat oleh dinas-dinas terkait, warga dibuat kebingungan, sebab kebutuhan akan cabai sangatlah penting bagi warga, dinilai warga mau tidak mau mereka tetap membelinya dengan jumlah timbangan yang relatif berkurang karena kebutuhan masakan.
“Tanpa adanya cabai, masakan kurang enak dimakan, anak saya pasti cari sambal dirumah. Biasanya tiap ke pasar, saya membeli cabai sekilo, tapi kali ini karena harganya mengalami peningkatan saya beli seperempat kilo saja sesuai kebutuhan, saya berharap ada kontrol harga dari dinas terkait sehingga harga cabai kembali normal,” terang Rahma salah satu pembeli. (Jharu)
Komentar