SORONG, PBD- 1 Mei merupakan peringatan hari Buruh atau biasa dikenal sebagai May Day yang selalu diingat setiap tahunnya.
Hari buruh adalah waktu yang tepat untuk menghargai pengorbanan dari para buruh dalam mencapai hak-hak melalui perjuangan mereka.
H-1 jelang peringatan hari buruh sontak mendapatkan tanggapan dari Sekretaris Koperasi Buruh Ekspedisi Pelabuhan Laut Kota Sorong Andi Randongkir, saat diwawancarai via telpon oleh sorongnews.com, Selasa sore (30/04/24).
“Mewakili teman-teman dimomen hari buruh ini kami hanya minta perhatian serius dari pemerintah kepada pekerja buruh yang adalah barometer perekonomian di Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya,” ujar Sekretaris Koperasi Buruh Ekspedisi Pelabuhan Laut Kota Sorong Andi Randongkir.
Dalam artian, mungkin pemerintah harus lebih memperhatikan pekerjaan buruh karena kedepan ada rencana yang sudah berjalan yaitu penimbunan Laut di Kota Sorong.
“Terlebih menyangkut kenaikan upah sebab selama ini tidak ada perhatian khusus kedepan harap dapat diperjuangkan sebab dari tahun ketahun upahnya cuman begitu-begitu saja,” ungkapnya.
Memang lanjutnya, ada kenaikan namun tidak signifikansi atau tidak merata mengingat pekerja buruh memiliki latar belakang pendidikan yang pas-pasan dan menjadi catatan penting.
“Kami bersyukur dengan pekerjaan ini karena banyak anak-anak yang orangtuanya buruh sudah berhasil baik dalam pendidikan sampai mendapatkan pekerjaan,” bebernya.
Dengan jatuhnya hari buruh pada 1 Mei 2024, tentu dirinya harap kesejahteraan buruh dapat diperjuangkan melalui upah minimun dimana dapat dinaikkan apalagi melihat kebutuhan ekonomi sekarang sangat mahal.
“Buruh tidak pernah mengenal hari libur dan dituntut untuk terus berkerja keras, oleh sebab perhatikanlah perjuangan kami yang juga sebagai barometer perekonomian di Papua Barat Daya,” tegasnya.
Perlu diketahui jelasnya, kemarin ada pengurangan tenaga buruh dikarenakan alat baru yang langsung mengangkat konter tanpa harus dibongkar oleh buruh.
“Sangat disayangkan sebab teman-teman buruh yang dapat kerja sesuai latar belakang pendidikan harus diberhentikan hanya karena sudah ada alat bantu yaitu HMC ( Harbour Mobile Crane ) alat bongkar muat di pelabuhan,” pungkasnya.
Orang-orang ini mereka keluar lalu mau kerja apa padahal pemenuhan kebutuhan hidup bersama keluarga mereka dicukupi melalui pekerjaan sebagai buruh di Pelabuhan Sorong.
Tambahnya, kalau mau dilihat sangat miris sekali nasib mereka setelah dikeluarkan hanya kerena tenaga mereka telah diganti dengan alat bongkar muat tadi. (Mewa)
Komentar