SORONG, PBD – Mantan Wali Kota Sorong, 2 periode Lambertus Jitmau, memberikan apresiasi atas peningkatan status Bandara DEO Sorong menjadi Bandara Internasional. Pernyataan ini disampaikannya usai mengikuti peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 di Kota Sorong, Minggu (17/8/25).
Lambertus menjelaskan bahwa pemindahan Bandara DEO dari Pulau Jeffman ke daratan Kota Sorong membutuhkan perjuangan besar, termasuk air mata, tenaga, pikiran, dan anggaran yang signifikan.
Selama dua periode kepemimpinannya, Ia mengaku mengalokasikan dana ganti rugi sebesar Rp49 miliar kepada masyarakat yang terdampak relokasi pemukiman warga untuk pembangunan daratan Bandara DEO.
“Tanya Rahman sama Eda itu, mereka sempat dikejar, diamuk, bahkan didemo masyarakat mau ditikam pakai kalawai, tapi sekarang mereka bisa menikmati hasil perjuangan itu,” ujar Lambertus.
Ia menekankan agar pihak pemerintah daerah, termasuk Wali Kota Sorong dan Gubernur Papua Barat Daya, terus meningkatkan fasilitas Bandara DEO termasuk pembangunan asrama haji, sebagai salah satu upaya menjadikan bandara tersebut embarkasi keberangkatan ke Tanah Suci.
“Saya sudah siapkan 2 hektar lahan sisa itu, bangun asrama Haji disitu agar jamaah calon haji di tanah Papua bahkan Maluku bisa kesini embarkasi lewat Sorong,” harap Lambert.
Lambertus berharap Bandara DEO tidak hanya menjadi simbol kemajuan transportasi udara di Kota Sorong, tetapi juga mampu melayani kebutuhan masyarakat secara optimal di masa depan.
Pantauan sorongnews, kehadiran Lambert Jitmau yang mengenakan batik berwarna biru terlihat berdampingan dengan mantan Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli. Keduanya pernah digadang-gadang dan mendeklarasikan sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya. Namun mimpi tersebut kandas usai Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan dukungan ke kandidat lainnya. (Oke)













Komentar