Ekspedisi Rupiah Berdaulat Berakhir, 17 Provinsi dan 85 Pulau Didatangi

MANOKWARI, PAPUA BARAT – Unsur Kapal Perang Koarmada III KRI Panah-626 bersandar di Pelabuhan Biyaswari Manokwari, Papua Barat, Kamis (19/10/24).

Dengan bersandarnya KRI tersebut maka Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Bank Indonesia (BI) yang dilaksanakan di Papua Barat dan Papua Barat Daya selama tujuh hari telah berakhir.

Hal ini ditandai dengan penyambutan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Bank Indonesia (BI) dan Prajurit KRI Panah-626 baik di pelabuhan maupun di Aula Gedung Serbaguna Fasharkan Manokwari, adapun kegiatan ERB BI ditutup secara langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat James W. Lumbantobing yang dihadiri Kepala Fasharkan Manokwari Letkol Laut (T) Angki Ferdianta.

Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari pelepasan Tim ERB BI dan KRI Panah-626 yang berlangsung di Dermaga Mako Koarmada III, Katapop Kab Sorong Papua Barat Daya oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) IIl Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi dan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2023 yang lalu, adapun Lima (5) titik daerah tujuan kegiatan ERB BI adalah Waisai, Kaimana, Pulau. Namatota, Pulau Karas, Pulau Panjang yang menempuh keseluruhan jarak 1268 NM atau lebih 2500 Km.

Selama pelayaran interaksi 16 personel ERB BI dan Prajurit KRI Panah-626 dalam melaksanakan Edukasi Cinta Rupiah meliputi diskusi pengenalan ciri uang palsu, penggantian uang rusak dan sejarah mata uang Rupiah serta forum sharing wawasan kebangsaan dan leadership dari studi kasus.

Sasaran lain Tim ERB BI dalam melaksanakan giat ekspedisi tersebut adalah memberikan bantuan sosial ke tempat ibadah dan sekolah, sementara itu pada kesempatan yang sama Prajurit KRI Panah-626 yang memberikan dukungan pengawalan, juga melaksanakan interaksi sosial atau komunikasi sosial serta pembinaan potensi maritim di wilayah yang dikunjungi.

Diakhir acara penutupan tersebut Komandan KRI Panah-626 Letkol Laut (P) Irianto Kurniawan diberikan kesempatan untuk menyematkan Pin ERB (Ekspedisi Rupiah Berdaulat) kepada perwakilan Tim ERB yang terlibat dalam ekspedisi tersebut, dimana sejak tahun 2023 ini, setiap peserta diberikan Pin ERB dari Bank Indonesia sebagai tanda bahwa mereka terlibat dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke pulau-pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Pusat, Marlison Hakim mengatakan bahwa sebagaimana amanah Undang-Undang, Bank Indonesia memiliki tugas mencetak uang rupiah dan mendistribusikan ke seluruh pelosok negeri tak terkecuali wilayah 3T.

“Indonesia memiliki 17.000 Pulau dan berbatasan dengan 11 negara tetangga, tentunya ini memiliki tantangan tersendiri dalam memenuhi kebutuhan uang. Kondisi geografis NKRI yang tidak mudah, terutama di wilayah 3T khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya menjadi tantangan utama dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar bagi masyarakat. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak khususnya TNI AL,”ujar Marlison.

Ia menambahkan bahwa berbagai aktivitas kegiatan ERB yang dapat dirasakan masyarakat, tidak hanya untuk memperoleh uang dengan kualitas yang layak edar, masyarakat juga diberikan edukasi pemahaman tentang Uang Rupiah dan mendapatkan Bantuan Sosial CSR Bank Indonesia.

“ERB 2023 akan dirangkai dalam berbagai kegiatan seperti Layanan Kas Keliling, Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah dan Program Bantuan Sosial Dedikasi Untuk Negeri di bidang pendidikan, lingkungan dan sosial budaya. Program sosial ini dilakukan dalam rangka memperkuat implementasi kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM dan kepedulian sosial, kepada sekolah, rumah ibadah dan kelompok masyarakat lainnya. Bank Indonesia juga turut memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di masing-masing pulau tujuan, sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan serta penanggulangan kemiskinan. Jumlah sembako yang disalurkan meliputi Beras, Minyak Goreng dan Mie Instan dengan total 550 paket,” uraiannya.

ERB 2023 di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, menurut Marlison, merupakan ekspedisi yang ke 17 sekaligus menjadi ekspedisi penutup (terakhir) di tahun 2023, yang berlangsung sejak 13 sampai dengan 19 Oktober 2023, menggunakan KRI Panah-626 dan akan mengunjungi 5 (lima) lokasi tujuan yaitu Pulau Waisai, Pulau Namatota, Pulau Panjang Fiberglass, Pulau Karas dan Kaimana dengan mempersiapkan modal kerja uang layak edar sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Sedangkan untuk total keseluruhan pada ERB tahun 2023, Bank Indonesia mengelilingi 17 Provinsi dengan 85 Pulau dengan total Rp285 Miliar. (Oke)

Komentar