Dinkes Kabupaten Sorong Genjot Implementasi Cek Kesehatan Gratis, Akui Alami Sejumlah Kendala

SORONG, PBD – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sorong terus mendorong implementasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden RI, Prabowo Subianto.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, Ronny Kalesaran mengatakan bahwa, meski sempat menghadapi sejumlah kendala di awal pelaksanaan, program CKG ini kini sudah berjalan di berbagai wilayah di Kabupaten Sorong.

“CKG itu memang sudah berjalan. Di awal kita sempat terlambat, tetapi sekarang sudah berjalan, termasuk di Kabupaten Sorong yang juga tidak ketinggalan. Program ini sudah mulai sejak Juli lalu, termasuk dengan CKG sekolah,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Sorong, Ronny Kalesaran saat ditemui awak media, Jumat (23/8/25).

Menurutnya, tantangan utama dalam pelaksanaan program CKG ini yakni masih kurangnya antusiasme masyarakat, meski sosialisasi telah dilakukan secara masif. Selain itu, sistem pendaftaran yang berbasis online turut menjadi hambatan tersendiri, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil yang belum terbiasa menggunakan aplikasi serta terkendala jaringan internet.

“Untuk mengatasi itu, puskesmas membantu masyarakat dengan melakukan pendaftaran langsung. Jadi walaupun ada kendala, pelaksanaannya tetap berjalan sesuai arahan nasional,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa fungsi utama CKG adalah skrining kesehatan di setiap klaster usia guna mendeteksi dini potensi penyakit agar tidak berkembang menjadi masalah serius di kemudian hari.

“Kalau ditemukan indikasi penyakit, langsung ditangani di puskesmas. Kalau membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka diberlakukan sistem rujukan hingga ke rumah sakit,” jelasnya.

Ia menambahkan, program CKG ini sejatinya tidak jauh berbeda dengan program Penyakit Tidak Menular (PTM) yang sebelumnya sudah dijalankan, hanya saja cakupannya kini lebih luas lantaran menjadi program prioritas langsung Presiden.

“Dari sisi sistem, hampir sama dengan PTM. Bedanya, cakupan CKG lebih diperluas. Target dari pak Menteri tahun ini yakni 50 juta penduduk bisa mengakses layanan CKG,” paparnya m

Namun demikian, persiapan teknis seperti ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) masih dalam proses, seiring dengan terus digencarkannya sosialisasi dari Kementerian Kesehatan.

Dirinya mengakui, dalam pelaksanaan program CKG selalu ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Namun pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan advokasi, sosialisasi, serta penguatan promosi kesehatan agar masyarakat semakin paham pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini.

“Kami berupaya agar sebanyak mungkin masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini (layanan CKG). Sosialisasi dan penyuluhan tetap berjalan bersamaan dengan pelaksanaan program di lapangan,” tegasnya.

Dengan adanya program CKG ini, pemerintah daerah berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sekaligus memperkuat upaya pencegahan penyakit sejak dini. (Jharu)

Komentar