Dilaporkan Direktur RSUD JP Wanane, Dokter Alex Dipanggil Inspektorat Kabupaten Sorong

SORONG, PBD – Diduga akibat ungkapannya kepada salah satu tim penilai akreditasi Rumah Sakit JP Wanane, dr Alex Sandra Iriawan, Sp.B harus menghadap inspektorat Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (13/4/23).

Ketua Tim Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Sorong, Robert Larat, yang dijumpai usai pemeriksaan terhadap dr Alex Sandra Iriawan mengatakan bahwa tujuan pemanggilan dr Alex terkait laporan pengaduan dari Direktur RSUD JP Wanane, Hendrik Mansa. Dimana Hendrik Mansa menuding pernyataan dokter spesialis bedah itu, terkait manipulasi akreditasi Rumah Sakit sebuah kebohongan.

“Kami memanggil yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi atas pernyataan-pernyataan tersebut. Untuk hasilnya kami masih harus menunggu beberapa dokter yang masuk dalam kelompok kerja (pokja) yang melakukan penilaian terhadap akreditasi rumah sakit untuk kami minta keterangan tambahan,” ujar Robert.

Robert membenarkan bahwa saat menjalani pemeriksaan, dokter Alex Irawan didampingi sejumlah dokter guna memberikan dukungan moril sebagai bentuk solidaritas.

“Walaupun di dalam ruangan, dokter yang hadir hanya bisa mendengarkan dan tidak boleh berkomentar karena mereka tidak punya hak untuk berbicara, ” ujarnya.

Pemeriksaan selama hampir 2 jam itu, menurut Robert ada sekitar 18 pertanyaan yang disiapkan oleh tim pemeriksa. Namun berkembang dari pernyataan dr Alex hingga 20 sampai 25 pertanyaan.

“Setelah dikonfirmasi kami belum mendapatkan jawaban yang pasti, kami masih membutuhkan keterangan dari dokter lain. Untuk sementara saya tidak bisa menyebutkan pemeriksaan apa karena itu bagian dari kode etik pemeriksaan kita. Namun tidak ada kaitannya dengan aksi demo beberapa waktu lalu,” tutup Robert.

Rencananya akan ada empat dokter lainnya yang akan dipanggil secara sendiri-sendiri oleh Inspektorat untuk dimintai keterangan mengenai pernyataan dr. Alex.

dr Alex Iriawan usai menjalani pemeriksaan kembali melaksanakan tugasnya sebagai dokter bedah, di temui di ruang Poli bedah usai memeriksa pasiennya, dr. Alex menceritakan alasan dirinya dipanggil Inspektorat Pemkab Sorong.

Ia mengungkapkan bahwa panggilan tersebut buntut dari tulisannya yang mengungkapkan bahwa terjadi manipulasi akreditasi Rumah Sakit JP Wanane kepada salah satu tim penilai dari salah satu lembaga penilai akreditasi, yang Ia anggap sebagai teman karena sudah mengenal lebih dulu.

Ternyata ungkapan kebenaran yang Ia sampaikan berbuntut panjang, karena pesan tersebut diteruskan oleh tim penilai tersebut ke atasannya dan berantai hingga sampai ke internal RSUD JP Wanane termasuk Direktur RS.

Ia mengaku tidak menyebarkan informasi tersebut karena hanya menyampaikan kepada oknum tim penilai tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan oleh tim dari rumah sakit itu penuh manipulasi. Dari mana manipulasinya, salah satunya adalah data pasien dua minggu sebelum penilaian baru dibuat. IGD Ponek juga baru dibuat, kemudian terkait stunting, RS sejauh ini hanya tindak lanjut masalah stunting, karena yg lebih banyak menangani stunting adalah puskesmas, serta beberapa temuan lainnya.

“Ungkapan Saya itu, Saya bermaksud agar tim penilai dapat objektif dan independen, tetap berada di jalurnya menjadi salah satu Badan Penilai Akreditasi yang benar-benar objektif dan terbaik. Karena ini kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat, RS itu tempat vital, jika sampai di manipulasi, masyarakat yang akan terkena dampaknya,” ujar Alex.

Alex pun menyayangkan Direktur RS JP Wanane yang langsung menyurat ke inspektorat tanpa melakukan klarifikasi dan rapat internal dalam Rumah Sakit.

“Di dalam Rumah Sakit ini kan ada namanya Komite Etik, jika Saya dianggap salah, seharusnya Direktur melapor ke Komite etik untuk dilakukan pemeriksaan internal. Tapi ini langsung ke inspektorat. Sebagai warga negara yang baik, Saya siap mempertanggung jawabkan perbuatan saya. Saya juga membawa bukti-bukti pendukungnya,” ungkap Alex.

Ia pun berterima kasih kepada solidaritas tenaga kesehatan, dokter dan perawat yang turut hadir pada saat dirinya menghadap Inspektorat. Karena dengan dukungan moril tersebut dapat membantu dirinya terus berani mengungkap kebenaran yang terjadi di RSUD JP Wanane.

“Saya sudah bilang ke teman-teman, bahwa pasca demo pasti akan ada dampak dan dampak itu harus siap Kami hadapi. Namun yang paling utama adalah kebenaran akan menemukan jalannya sendiri,” sebut Alex. (Oke)

Komentar