MERAUKE, PAPUA SELATAN – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Papua Selatan (PPS), Ade Irma Suryani Safanpo melantik Bunda PAUD Kabupaten Boven Digoel, Feronika Kwanimba Yaluwo dan Bunda PAUD Kabupaten Mappi, Stefanie GA Putri Gomar di Hotel Halogen Merauke, Jum’at (5/5/23).
Disaksikan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, Plt Asisten I Sekda Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD PPS, Aloysius Jopeng, Forkopimda, Kepala OPD Pemprov PPS, Bunda PAUD Kabupaten Merauke, Imelda Caroline Laode Mbaraka dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Merauke.
Bunda PAUD Provinsi Papua Selatan, Ade Irma Suryani Safanpo dalam sambutannya menuturkan, pemerintah telah menetapkan kerangka besar pembangunan PAUD jangka panjang hingga 2045 menuju 100 tahun Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).
Dengan penanggalan waktu 2011-2015 untuk penataan kelembagaan, 2015-2025 standar mutu nasional, 2025-2035 standar mutu internasional dan 2035-2045 mencapai layanan paripurna.
Layanan paripurna maknanya adalah layanan PAUD bermutu bagi semua anak usia dini.
“Pemerintah diharapkan terus mendorong kesadaran terhadap pentingnya PAUD menuju PAUD sebagai sebuah gerakan nasional,” lugas Ade Irma Suryani Safanpo.
Menurutnya, pemerintah diharapkan terus berupaya memberikan stimulasi terhadap penyelenggaraan PAUD.
Antara lain, dalam bentuk pemberian bantuan dana rintisan penyelenggaraan PAUD, operasional pendidikan, alat permainan edukatif, pembangunan rehap sarana dan prasarana, insentif pendidik dan pendidikan mutu pendidik secara berkelanjutan.
“Mengingat besarnya tantangan yang dihadapi terlebih khusus diwilayah Papua Selatan maka mengandalkan dukungan pemerintah saja tidaklah cukup,” ungkap Bunda PAUD PPS.
Untuk mewujudkan PAUD sebagai gerakan nasional, sambung Ketua TP PKK Provinsi Papua Selatan, diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa dan sumber dana yang tersedia meliputi orangtua, masyarakat, dana tanggungjawab sosial perusahaan (CSR), alokasi dana desa, program nasional pemberdayaan masyarakat dan sumber lain yang tidak mengikat.
Terlebih PAUD merupakan instrumen terpenting dalam upaya melanjutkan potensi perkembangan anak diusia emasnya.
Tantangan pendidikan nasional khususnya PAUD dimasa depan sangatlah berat.
Selain permasalahan perluasan akses dan pemerataan, juga dihadapkan pada permasalahan kesetaraan dan keadilan dalam memperoleh pelayanan PAUD yang bermutu.
“Semoga dengan pelantikan ini pengembangan program layanan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Boven Digoel dan Mappi lebih berkualitas menuju generasi emas 2045,” tandas Ade Irma Suryani Safanpo. (Hidayatillah)
Komentar