Bakar Lilin-Doa Bersama untuk Kesya Lestaluhu, Keluarga Tuntut Proses Hukum Dilakukan secara Tuntas dan Terbuka

SORONG, PBD – Keluarga Besar Maluku berserta Keluarga Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) korban pembunuhan yang dilakukan oknum TNI AL berpangkat Kelasi Satu (TTU) berinisial ASWP (23) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, menggelar aksi bakar lilin dan doa bersama bertempat didepan Kantor Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), Sabtu malam (18/1/25).

Aksi bakar lilin dan doa bersama ini sebagai bentuk empati dan dukungan penuh Keluarga Besar Maluku beserta Keluarga Kesya Lestaluhu terhadap kejadian yang menimpa Kesya Lestaluhu pada Minggu (12/1/25) lalu.

Dewan Penasehat Perkumpulan Keluarga Besar Maluku Papua Barat Daya, Sanusi Rahaningmas mengatakan bahwa, kejadian yang menimpa Kesya Lestaluhu bukan hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga almarhum, namun ini menjadi duka bersama untuk semua orang Maluku.

“Kita telah menunjukkan kekompakan kita sebagai basodara dari Maluku, saya berharap persoalan ini bukan hanya sebatas Kesya, tetapi kedepan apabila ada persoalan-persoalan lain yang menimpa katong pu basodara orang Maluku maka katorang bergandengan tangan, menunjukkan kalau katorang Maluku itu ada untuk menyatakan sikap membantu dan membela sanak saudara yang teraniaya,” ujar Dewan Penasehat Perkumpulan Keluarga Besar Maluku Papua Barat Daya, Sanusi Rahaningmas.

Dirinya mengajak sekaligus menyeru kepada seluruh orang Maluku di tanah rantau agar bergandengan tangan menghadapi segala bentuk intimidasi, kekerasan hingga kekejian yang terjadi.

“Mari katorang bergandengan tangan, melawan segala intimidasi, kekerasan, kekejian yang terjadi buat katorang basodara orang Maluku yang hidup di tanah rantau ini,” ajaknya.

Sementara itu, Ibunda korban, Amina Latale menuntut agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara tuntas dan terbuka, dirinya meminta agar wajah pelaku pembunuhan buah hatinya dibuka ke muka publik dan identitasnya tidak ditutup-tutupi.

“Saya minta masalah ini tuntas dengan keterbukaan, jangan ada yang ditutup-tutupi. Foto anak saya sudah tersebar dimana-mana, tetapi pelaku kenapa masih ditutup-tutupi dan saya minta agar pelaku ini wajahnya harus dibuka (ditunjukkan), karena foto anak saya sudah tersebar dimana-mana, pelaku jangan dikasih inisial-inisial, namanya harus nama lengkap,” tegas Ibunda korban, Amina Latale.

Diungkapkanya bahwa, wajah anaknya mengalami sejumlah luka memar di bagian wajah. Tak hanya itu, diakuinya terdapat luka berbentuk love dibagian badan anaknya.

“Saya tidak mengerti dengan hukum, tetapi saya melihat tidak sesuai apa yang saya lihat pada kondisi anak saya, karena pada kondisi anak saya wajahnya memar dan dari luka ada unsur kesengajaan, luka yang dibelakangnya itu ada bentuk love, orang yang lakukan ini seakan-akan menunjukkan rasa dendam dan sakit hati,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan Sorongnews.com, teka-teki kasus pembunuhan wanita tanpa busana Kesya Irena Yola Lestaluhu di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Minggu (12/1/24) lalu, akhirnya terungkap.

Kepala Seksi Penyelidikan Kriminal Polisi Militer Angkatan Laut (Kasilitkrim PM-AL) Lantamal XIV Sorong, Mayor (PM) Anton Sugiharto mengungkapkan motif pembunuhan yang dilakukan oknum TNI AL berpangkat Kelasi Satu (TTU) berinisial ASWP (23).

Dikatakannya bahwa, motif pembunuhan yang dilakukan oknum TNI AL itu dipicu lantaran ketidakpuasan yang dialami pelaku terhadap korban yang secara spontan menghentikan hubungan intim yang sedang berlangsung. (Jharu)

Komentar